Waspada, Moms! Sleep Apnea yang Dialami Anak Bisa Sebabkan Obesitas

20 Maret 2023 11:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sleep Apnea yang Dialami Anak Bisa Sebabkan Obesitas. Foto: Ole.CNX/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sleep Apnea yang Dialami Anak Bisa Sebabkan Obesitas. Foto: Ole.CNX/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti saat tidur. Gangguan ini bisa dialami oleh siapa saja, bahkan termasuk bayi dan anak-anak.
ADVERTISEMENT
Gangguan kesehatan ini terjadi saat seseorang tidur, yakni menyebabkan terhambatnya aliran udara ke paru-paru selama inhalasi. Kondisi ini bisa cukup berbahaya bila tidak segera mendapatkan penanganan.
Tapi di sisi lain, apakah faktor berat badan berlebih bisa menjadi salah satu penyebab sleep apnea pada anak? Ternyata, jawabannya bisa lho, Moms! Kok bisa?
"Ada yang bilang gemuk menyebabkan sleep apnea. Tapi sleep apnea juga menyebabkan obesitas, karena ternyata ada hormon yang namanya leptin dan ghrelin yang tidak balance. Di mana leptin yang memberikan rasa kenyang sedangkan ghrelin yang lapar, lapar, lapar," kata Dokter Spesialis THT dan Bedah Kepala dan Leher, Dr. dr. Fauziah Fardizza, SpTHT-KL (K) dalam acara peluncuran Klinik Mendengkur di Brawijaya Hospital Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Ilustrasi anak obesitas Foto: Shutterstock
Leptin dan ghrelin adalah hormon yang mengatur rasa lapar pada seseorang. Perubahan kedua hormon ini dalam tubuh bisa berefek pada rasa lapar atau justru tidak lapar.
ADVERTISEMENT
Dr. Fauziah menjelaskan, kondisi anak yang mengalami sleep apnea bisa tergantung pada kontrol hormon leptin dan ghrelin tersebut. Pada anak obesitas, maka hormon itu bisa mengurangi asupan energi dan meningkatkan pengeluaran energi.
"Jadi pada anak-anak yang mengalami sleep apnea, ada yang jadi enggak bisa tumbuh atau dia malah gemuk," tuturnya.
Ia mengibaratkan persoalan obesitas dan sleep apnea serta mengorok ini seperti lingkaran setan. Sebab, dalam beberapa kondisi, ada anak yang obesitas namun kesulitan menurunkan berat badan akibat hormon ghrelin yang lebih dominan. Sehingga, membuat anak selalu merasa lapar.
"Gemuk membuat lemak-lemak menempati di daerah leher, sehingga saluran napasnya jadi sempit. Dan sleep apneanya sendiri menyebabkan gangguan ghrelin dan leptin, hormon yang ada di dalam perut kita. Ghrelinnya dominan. Jadi kalau ada yang bilang, 'Dok, anak saya disuruh diet dia enggak mau. Sebenarnya bukan dia enggak mau, tapi dari dalamnya lapar, enggak pernah kenyang. Siklus ini yang harus diputus," jelas Dr. Fauziah.
ADVERTISEMENT

Gejala Sleep Apnea yang Terlihat dari Anak

Ilustrasi anak tidur dengan mulut terbuka. Foto: Treetree2016/Shutterstock
Nah Moms, sebenarnya gejala sleep apnea pada anak bisa terlihat dari aktivitasnya sehari-hari. Seperti misalnya:
Menurut Dr. Fauziah, kondisi ini berlangsung karena si kecil kurang tidur dan mengalami fase tidur (Rapid Eye Movement). Sehingga, saat anak mengalami fase REM, maka menyebabkan gangguan emosional, konsentrasi, dan memori pada anak.
Anak yang mendengkur sesekali saat tidur biasanya tidak mengkhawatirkan. Namun, bila Anda sudah melihat anak terganggu dengan kondisi sleep apnea-nya, segera dibawa ke dokter ya, Moms!
Karena dikhawatirkan anak mengalami kondisi sleep apnea obstructive, yaitu di mana seseorang atau anak kesulitan bernapas saat tidur. Sehingga, membuatnya mendengkur dengan keras yang disertai napas berat, sesak, terengah-engah, dan sering terbangun di malam hari karena ketidaknyamanan tersebut.
ADVERTISEMENT