Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sebanyak 550 juta orang di dunia menderita alergi makanan dan 7,5 persen di antaranya adalah anak -anak yang menderita alergi susu sapi. Jumlah itu merupakan data dari World Allergy Organization (WAO) pada 2013. WAO juga memaparkan bahwa susu sapi merupakan pemicu alergi makanan terbesar kedua di Asia, setelah telur.
ADVERTISEMENT
Alergi sebenarnya adalah respons sistem imun tubuh yang tidak normal terhadap zat yang biasanya tidak berbahaya bagi orang lain.
Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof DR. dr Budi Setiabudiwan SpA (K), M.Kes., mengungkapkan jika kedua orang tua memiliki riwayat alergi, risiko alergi pada anak di kemudian hari sekitar 40-60 persen. Jika hanya satu orang tua yang punya riwayat alergi, anak berisiko alergi sekitar 20-30 persen.
Nah Moms, jika ternyata risiko alergi pada anak Anda ternyata cukup tinggi, orang tua hari bisa mengenali gejala atau ciri-ciri reaksi alergi.
“Jadi seorang ibu harus bisa mengenali. Kenali yang pertama, lihat anak itu punya faktor risiko enggak berdasarkan riwayat alergi dalam keluarga. Yang kedua, kenali gajalanya. Alergi makanan, termasuk alergi susu sapi, bisa terjadi pada kulit, saluran napas, dan saluran cerna,” jelas dr Budi saat ditemui dalam acara #BundaTanggapAlergi yang digelar SGM Eksplor Soya pada Rabu (10/4).
ADVERTISEMENT
Ya, jika selama ini Anda mengira reaksi alergi hanya pada kulit, artinya Anda salah, Moms. Reaksi alergi makanan pun bisa terjadi pada saluran napas dan saluran pencernaan.
Pada kulit, reaksi alergi yang muncul berupa dermatitis atau bintik-bintik merah, urtikaria atau biduran, hingga bengkak pada kelopak mata dan bibir. Pada saluran napas, reaksi dapat berupa asma, hidung berair, bersin, dan batuk-batuk yang tidak disertai demam.
Yang jarang orang ketahui adalah tanda alergi yang dapat muncul pada saluran pencernaan. Misalnya jika bayi alergi susu sapi, reaksi yang muncul dapat berupa muntah, gumoh, sembeli, diare, dan kolik.
“Yang paling sering dikeluhkan adalah kolik dan muntah. Banyak ibu yang tanya, kenapa anak saya tiap kali minum susu selalu gumoh atau kenapa nangis terus karena perutnya mulas. Nah ini jangan-jangan salah satu gejala alergi,” tambah dr Budi.
ADVERTISEMENT
Jika Anda sudah mengenali gejala reaksi alergi pada anak , segera konsultasikan pada dokter. Tujuannya agar dokter dapat memberikan pendapat profesional tentang benarkah yang dialami si kecil adalah reaksi alergi atau infeksi biasa. Jika benar reaksi alergi, dokter juga dapat memastikan pemicu alergi yang harus dihindari anak.