Waspadai Bahaya Kurang Gizi pada Ibu Hamil

3 Januari 2019 10:54 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tanda Hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tanda Hamil. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Setelah merasakan tanda hamil, Anda harus selalu memperhatikan asupan nutrisi yang Anda konsumsi. Ya, jangan sampai saat hamil Anda kena malnutrisi atau kurang gizi.
ADVERTISEMENT
Kekurangan gizi pada ibu hamil merupakan kondisi yang sangat karena nutrisi yang Anda konsumsi tidak dapat memenuhi persyaratan yang dibutuhkan oleh tubuh. Malnutrisi selama kehamilan dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ vital dan dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan yang serius bagi Anda serta janin.
Mengutip laman Mom Junction, tanda hamil kurang gizi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Kurangnya makan makanan bergizi,
- kondisi gigi atau mulut yang sakit sehingga mempengaruhi kemampuannya untuk mengkonsumsi makanan,
- mengikuti diet yang tidak sehat dengan pengetahuan yang minim,
- kehilangan nafsu makan karena kondisi tertentu, seperti depresi atau pun infeksi kronis,
- penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi di tubuh,
- diare, mual, dan muntah yang terus menerus,
ADVERTISEMENT
- kadar asupan nutrisi dan kalori yang dikonsumsi tidak memenuhi peningkatan permintaan kehamilan.
Ibu hamil makan sehat. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil makan sehat. (Foto: Thinkstock)
Efek dari kurang gizi tak hanya merugikan Anda saja, tapi juga bayi di dalam kandungan. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan rakhitis pada janin, kekurangan kalsium dapat menyebabkan buruknya perkembangan kerangka janin, dan zat besi yang rendah dapat mengakibatkan perlambatan pertumbuhan janin.
Oleh sebab itu, penting untuk menjaga kadar asupan gizi yang seimbang selama kehamilan, Moms. Perbanyak makan sayur dan buah untuk mendapatkan vitamin, mineral, dan serat. Konsumsi protein dari ikan, telur, ayam, dan kacang-kacangan. Bila perlu, konsumsi juga suplemen dan vitamin yang direkomendasikan oleh dokter Anda.
Penulis: Nanda Saputri