Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Delapan dari 26 bayi yang terinfeksi virus E-11 tersebut meninggal dengan sebagian besar kematian dilaporkan di Prancis setelah mengalami kegagalan organ dan sepsis akibat virus tersebut, seperti dikutip dari NBC News.
Sebelumnya, pejabat kesehatan di Inggris juga melaporkan peningkatan serupa pada kasus miokarditis parah atau radang jantung, di antara 10 bayi yang terinfeksi enterovirus lain yaitu, coxsackievirus. Setidaknya satu di antaranya meninggal dunia.
“Ini dianggap tidak biasa karena menimbulkan kerusakan yang sangat cepat dan tingkat kematian di antara bayi yang mengalami kondisi itu,” jelas juru bicara WHO dalam pernyataannya.
Mengenal Enterovirus yang Bisa Dialami Bayi Baru Lahir
Moms, enterovirus bisa sangat mempengaruhi bayi baru lahir, terutama karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum cukup matang untuk melawan infeksi. Virus ini disebarkan melalui kotoran dan droplets, dan kemudian berkembang biak di sistem pencernaan.
ADVERTISEMENT
Terkadang, virus E-11 juga bisa ditularkan secara vertikal dari ibu ke anak. Hal ini semakin mempersulit pengendalian infeksi.
“Kebanyakan enterovirus menyebabkan penyakit yang sangat ringan pada anak-anak yang terinfeksi. Tetapi dalam beberapa kasus, kami melihat ada risiko penyakit yang lebih berbahaya,” kata direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO, Dr. Mike Ryan.
Mengutip laman resmi WHO, enterovirus merupakan sekelompok virus yang bisa menyebabkan berbagai penyakit menular dan bertanggung jawab atas epidemi tahunan. Penyakit tersebut biasanya ditemukan dalam level ringan pada neonatus atau bayi baru lahir, namun terkadang lebih parah pada anak yang lebih besar.
Infeksi enterovirus jenis E-11 menyebabkan gejala, seperti ruam, demam, keengganan makan, kesulitan bernapas, dan kulit pucat. Pada beberapa bayi, mereka mungkin jadi lebih rewel saat cuaca dingin.
ADVERTISEMENT
Enterovirus menjadi lebih berbahaya saat menimbulkan komplikasi yang bisa menyebabkan kematian, termasuk meningitis, kegagalan organ, miokarditis, hepatitis akut, bahkan munculnya masalah dalam sumsum tulang bayi. Beberapa sistem bayi juga bisa sangat meradang sampai akhirnya mengalami kerusakan sebagai respons dari kekebalan tubuhnya terhadap virus.