Yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Celana untuk Bayi Merangkak

31 Oktober 2018 12:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi merangkak.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi merangkak. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Tahap bayi merangkak adalah batu lompatan penting dalam tumbuh kembangnya. Fase ini juga merupakan tonggak utama untuk melatih keseimbangan motorik bayi. Sebelum si kecil bisa berjalan, ia akan belajar merangkak pada usia 7 hingga 10 bulan.
ADVERTISEMENT
Anda tentu ingin menyediakan lingkungan yang nyaman untuk bayi belajar merangkak. Termasuk juga baju dan celana si kecil.
Saat bayi merangkak, ia akan memindahkan tubuhnya dengan bertumpu pada lutut dan lengan. Untuk itu, penting untuk memakaikan celana yang nyaman agar bayi tak terganggu selama merangkak. Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih celana untuk bayi merangkak?
Anda bisa memilih celana panjang yang ideal untuk bayi merangkak. Ideal karena bisa menghindari lututnya dari risiko terluka, bukan berarti bayi harus selalu memakai piyama lho, Moms.
Anda bisa memilih legging untuk si kecil. Di pasaran, banyak tersedia legging khusus bayi merangkak di mana pada bagian lutut diberi bahan karet yang kesat. Tujuannya agar bayi tidak mudah terpeleset saat belajar merangkak di permukaan lantai yang licin.
ADVERTISEMENT
Namun legging biasa juga tidak masalah. Pilih saja legging berbahan katun yang agak tebal untuk celana sehari-hari si kecil. Legging untuk bayi laki-laki juga bagus kok! Namun hindari memilih legging yang terlalu kecil dan ketat.
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
Hindari pula memilih celana berbahan sintetis seperti nylon atau polyester ya, Moms. Kedua bahan ini yang cenderung lebih kasar, sehingga bisa menyebabkan iritasi pada lutut bayi. Jika dirasa perlu, Anda bisa memakaikan pelindung lutut untuk si kecil saat ia memakai celana pendek. Pelindung lutut ini bisa menjaga kulit lutut bayi dari goresan atau memar yang didapat dari berjam-jam merangkak. Sama halnya dengan legging, bantalan lutut juga menghindari si kecil terpeleset.
Namun, membiarkan bayi merangkak dengan celana pendek sebenarnya juga tak masalah. Asal tak terlalu besar dan mengganggu pergerakan tungkainya. Merangkak tanpa menggunakan pelindung lutut juga bisa membantu bayi belajar merasakan tekstur. Pastikan saja lingkungan di sekitar bayi merangkak aman, Moms.
Bayi Merangkak sambil Bermain dengan Ibu (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi Merangkak sambil Bermain dengan Ibu (Foto: Shutterstock)
Sebisa mungkin, biarkan bayi merangkak dengan telanjang kaki. Tak perlu memakaikan kaus kaki atau sepatu saat bayi merangkak di dalam rumah. Apa alasannya?
ADVERTISEMENT
Jika Anda membiarkan bayi merangkak telanjang kaki, ia perlahan akan belajar tentang tekstur benda di sekitarnya, lebih peka terhadap suhu, dan terstimulus untuk menendang. Merangkak tanpa kaus kaki atau sepatu juga akan terasa lebih bebas bagi bayi. Kakinya jadi tidak licin saat merangkak di lantai atau terasa gerah. Sebagai pengecualian, Anda boleh memakaian kaus kaki yang lucu dan menggemaskan saat cuaca sedang dingin atau saat bepergian.