news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Yang Perlu Dipahami Wanita dengan Autoimun Dalam Memilih Alat Kontrasepsi

21 Oktober 2022 20:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yang Perlu Dipahami Wanita dengan Autoimun Dalam Memilih Alat Kontrasepsi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Yang Perlu Dipahami Wanita dengan Autoimun Dalam Memilih Alat Kontrasepsi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan wanita dengan autoimun saat sedang merencanakan kehamilan. Ya Moms, wanita dengan gangguan sistem kekebalan tubuh atau dikenal sebagai autoimun, disarankan untuk merencanakan kehamilan dengan matang agar kondisi ibu dan bayi bisa sehat. Sehingga, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan waktu yang tepat untuk memulai program hamil.
ADVERTISEMENT
Dilansir WebMD, wanita dengan autoimun sebenarnya terbilang aman untuk berhubungan seks. Namun karena kondisinya yang rentan sakit dan mudah lelah, maka hal itu bisa berdampak pada kehidupan seksnya. Terkadang, obat-obatannya pun bisa menyebabkan kekeringan pada vagina dan penurunan libido.
Beberapa jenis autoimun juga bisa berpengaruh terhadap kesuburan, sehingga bisa berisiko bila wanita dengan autoimun hamil. Menurut sebuah jurnal yang diterbitkan Journal of Immunology Research, kondisi kegagalan autoimun --baik secara reaksi maupun keseluruhan sistem kekebalan yang menyerang antigen ovarian-- dapat memengaruhi kesuburan. Begitu pula yang disampaikan Journal of Autoimmunity, autoimunitas bisa memengaruhi semua tahap kesuburan, seperti risiko kegagalan ovarium dan testis, kegagalan implantasi, hingga keguguran.
Misalnya wanita dengan lupus, maka ia akan memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami persalinan prematur, keguguran, atau bayi lahir mati (stillbirth). Senada, penderita sindrom antifosfolipid (pembekuan darah langka) bisa menyebabkan stillbirth atau keguguran. Wanita dengan sindrom ini juga lebih rentan mengalami preeklamsia, dan bila bayi lahir pun ukuran tubuhnya lebih kecil dari rata-rata.
Ilustrasi wanita dengan autoimun. Foto: aslysun/Shuttterstock
Lalu wanita dengan Sindrom Sjogren (autoimun yang menyerang kelenjar air liur dan air mata) bisa meningkatkan risiko keguguran, hingga bayi yang lahir bisa mengalami masalah jantung. Autoimun Myasthenia gravis atau melemahnya otot tubuh akibat gangguan pada saraf pun bisa semakin parah kondisinya saat terjadi pada ibu hamil. Antibodi yang terganggu itu pun berisiko dapat melewati plasenta, sehingga akan berbahaya bagi janin.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, bila dokter belum memberi lampu hijau untuk memulai program hamil, sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seks. Sebab, kehamilan tetap perlu direncanakan dengan matang dengan rajin berkonsultasi dan mengikuti arahan dokter.
Nah Moms, wanita dengan autoimun juga perlu lebih cermat dalam memilih alat kontrasepsi yang digunakan.

Kontrasepsi yang Aman Bagi Wanita dengan Autoimun

com-Alat kontrasepsi Foto: Shutterstock
Dikutip dari laman Harvard Medical School, wanita dengan autoimun perlu cermat dalam memilih kontrasepsi mana yang aman dan efektif digunakan. Pastikan untuk memilih metode kontrasepsi yang paling aman dan efektif untuk mencegah kehamilan dengan berkonsultasi kepada dokter. Ya Moms, dokter akan membantu memilihkan kontrasepsi yang tepat digunakan.
Wanita dengan lupus biasanya aman menggunakan kontrasepsi hormonal dengan estrogen. Namun bagi wanita yang memiliki risiko penggumpalan darah, penggunaan kontrasepsi mengandung estrogen dapat berbahaya, Moms. Hal lain yang turut dipertimbangkan dokter adalah kontrasepsi hormonal dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang dikonsumsi penderita autoimun. Bila tidak bisa menggunakan estrogen, maka pil mengandung progestin saja atau IUD bisa menjadi pilihan yang tepat. Bagi wanita dengan lupus yang mengonsumsi warfarin, progestin dapat membantu meredakan pendarahan hebat selama menstruasi.
ADVERTISEMENT
Namun dokter mungkin akan menjalankan tes khusus untuk memastikan metode kontrasepsi mana yang paling aman. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyebut kontrasepsi dengan metode LARC (long-acting, reversible contraception) seperti IUD atau KB implan menjadi pilihan terbaik untuk seseorang dengan gangguan imun.