news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

1.000 Guru Akan Saling Belajar di Temu Pendidik Nusantara 2019

22 Oktober 2019 11:48 WIB
comment
94
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para guru saling berbagi dan belajar di Temu Pendidik Nusantara. Foto: Dok. Panitia TPN
zoom-in-whitePerbesar
Para guru saling berbagi dan belajar di Temu Pendidik Nusantara. Foto: Dok. Panitia TPN
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang guru bukan berarti menghentikan proses belajar. Belajar bagi guru juga bukan sekadar karena penugasan dinas, mendapat sertifikat, atau uang saku dari sekolah.
ADVERTISEMENT
Hal itulah yang melatarbelakangi Komunitas Guru Belajar dan Kampus Guru Cikal menggelar pertemuan tahunan Temu Pendidik Nusantara (TPN) 2019 di Jakarta, 25-27 Oktober 2019.
TPN 2019 menghadirkan 1.000 guru dari 120 daerah di Indonesia. Di sini para guru akan saling berbagi, belajar, dan menguatkan satu sama lain untuk memperluas perjuangan dalam bidang pendidikan.
Para guru saling berbagi dan belajar di Temu Pendidik Nusantara. Foto: Dok. Panitia TPN
"Di Temu Pendidik Nusantara, praktik baik pengajaran dan pendidikan dibagikan dan dipelajari. Tidak ada resep rahasia. Tidak ada rahasia dapur. Kunci keberhasilan pengajaran diungkapkan," kata Ketua Panitia TPN 2019 Bukik Setiawan kepada kumparan, Senin (21/10).
Dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, para guru bisa memilih belajar di antara 4 kelas yakni Kelas Kemerdekaan, Kelas Kompetensi, Kelas Kolaborasi, dan Kelas Karier. Menurut Bukik, praktik baik yang didapatkan di kelas tersebut berguna untuk menyelesaikan persoalan pendidikan di sekolah masing-masing.
Para guru saling berbagi dan belajar di Temu Pendidik Nusantara. Foto: Dok. Panitia TPN
"Kelas Kemerdekaan, guru berbagi sekaligus mendapatkan inspirasi. Kelas Kompetensi, guru mengembangkan kompetensi melalui pengalaman belajar yang bermakna. Kelas Kolaborasi, guru menjalin kolaborasi antara guru dengan guru, dengan lembaga pendidikan, komunitas dan bahkan perusahaan. Kelas Karier, guru berbagi cerita karya dan layanannya sebagai dasar pengembangan karier," jelas Bukik.
ADVERTISEMENT
TPN 2019 mengambil tema "Literasi untuk Menggerakkan Negeri". Menurut Bukik, tema ini diambil karena tingkat literasi masyarakat yang memprihatinkan di tengah maraknya hoaks. Padahal, menurutnya literasi adalah kemampuan dasar yang dibutuhkan murid untuk mempelajari beragam kompetensi yang lain.
Para guru saling berbagi dan belajar di Temu Pendidik Nusantara. Foto: Dok. Panitia TPN
"Data dari Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia yang diadakan Kemdikbud RI pada tahun 2017 menunjukkan bahwa mayoritas murid masuk kategori rendah pada kategori Membaca (46,8%), Sains (73,6%), bahkan pada Matematika mencapai 77,3%," ujar pria yang menjabat sebagai Kepala Kampus Guru Cikal itu.
Akan ada 172 pembicara dari kalangan guru, komunitas, lembaga pendidikan, dan perusahaan yang mengisi 115 kelas di gelaran TPN 2019. Harapannya, para guru bisa mempraktikkan pelajaran dari pertemuan ini sehingga manfaatnya menyebar berkali-kali lipat.
ADVERTISEMENT
"Guru melakukan dan menyebarkan praktik baik pengajaran dan pendidikan yang kemudian menjadi dorongan bagi perubahan kebijakan pendidikan pada tingkat sekolah, daerah, maupun nasional," pungkas Bukik.