1 WNI Ditangkap Terkait Penembakan di Selangor, KBRI Minta Akses Kekonsuleran

3 Februari 2025 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha (kiri) saat Konferensi pers di kantor Kemlu Jumat (9/8) Foto: Tiara Hasna/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha (kiri) saat Konferensi pers di kantor Kemlu Jumat (9/8) Foto: Tiara Hasna/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi Malaysia menangkap seorang WN Indonesia yang diduga terlibat dalam insiden penembakan di perairan Tanjung Rhu, Banting, Selangor. Terkait hal ini, Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha mengatakan KBRI Kuala Lumpur belum mendapat notifikasi kekonsuleran terkait penangkapan WNI itu.
ADVERTISEMENT
“WNI tersebut memasuki Malaysia dengan visa turis dan ditahan oleh kepolisian untuk membantu investigasi. Hingga saat ini, KBRI Kuala Lumpur belum menerima notifikasi kekonsuleran atas penangkapan tersebut. KBRI telah mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia untuk meminta penjelasan dan akses kekonsuleran bagi WNI dimaksud,” kata Judha dalam keterangannya, Senin (3/2).
Judha juga mengungkapkan, KBRI Kuala Lumpur telah bertemu dengan Kepala Ibu Pejabat Polis Kontinjen (IPK) Selangor (Kepala Kepolisian Daerah Selangor). Dalam pertemuan itu, pihak kepolisian Selangor menyatakan komitmen untuk melakukan penyelidikan yang menyeluruh, cepat, dan transparan.
“Termasuk terhadap petugas APMM yang terlibat. Dari tiga pasal yang digunakan dalam penyelidikan dimaksud, terdapat satu pasal dalam Akta Senjata Api yang digunakan untuk menginvestigasi petugas APMM atas dugaan kesalahan dalam penggunaan senjata,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Markas besar kepolisian Malaysia telah membebastugaskan 6 anggota APMM yang terlibat dalam peristiwa penembakan itu.
“APMM telah menyatakan bersedia bekerja sama dengan PDRM dalam proses investigasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Judha mengungkapkan kondisi terkini WNI yang menjalani perawatan di Malaysia. Korban dengan inisial MH asal Aceh kini dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi dan telah dipindahkan ke ruang rawat biasa.
“Informasi mengenai kondisi MH juga telah disampaikan langsung kepada pihak keluarga yang bersangkutan oleh Kementerian Luar Negeri. Sementara satu WNI lainnya masih dalam pemantauan dan rawatan intensif pihak rumah sakit, sehingga belum bisa memberikan keterangan dan belum terverifikasi identitasnya,” jelasnya.
Sementara 2 WNI lain yang mengalami luka tembak, MZ dan HA, sudah dinyatakan sembuh.
ADVERTISEMENT
“Saat ini mereka tengah diambil keterangannya oleh pihak Kepolisian. Kedua WNI tersebut berasal dari Provinsi Riau,” pungkasnya.