107 Korban Keracunan Massal di Sleman Sudah Pulang ke Rumah

6 Desember 2019 14:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keracunan makanan. Foto: Getty Images/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keracunan makanan. Foto: Getty Images/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Rumah Sakit Panti Nugroho Pakem, Dr Tandean Arif Wibowo, menyampaikan seluruh karyawan pabrik garmen yang menjadi korban keracunan massal di Sleman telah pulang ke rumah masing-masing.
ADVERTISEMENT
Mereka diperbolehkan pulang setelah diberi obat dan diminta tetap menjalani rawat jalan.
“Rawat jalan nanti kalau misal ada keluhan kontrol lagi. Kalau tidak (ada keluhan lagi), ya sudah,” ujar Tandean saat dihubungi, Jumat (6/12).
Dari data rumah sakit, ternyata jumlah korban yang dirawat akibat keracunan makanan bukan hanya 105 orang, namun 107 orang. Dua orang terakhir datang pada hari kejadian sore harinya.
Suasana RS Panti Nugroho di Pakem, Sleman, Kamis (5/12). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
“Ini jumlah 107 dan sudah pulang semua. Iya total 107 sudah pulang, sudah tidak ada yang dirawat di rumah sakit,” kata dia.
Hampir semua korban keracunan massal di Sleman mengalami gejala yang serupa, yakni mual, muntah-muntah, dan pusing. Sementara itu, penyebab keracunan massal ini masih dalam penyelidikan kepolisian dan dinas terkait.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Ngaglik Iptu Budi Karyanto menjelaskan, pihak pabrik garmen memang menyediakan makan siang bagi karyawan-karyawannya. Makanan siang tersebut dibeli melalui rekanan pihak ketiga.
Total, ada tiga katering yang kerap memasok makanan di pabrik tersebut. Ketiga pihak tersebut juga telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
Suasana RS Panti Nugroho di Pakem, Sleman, Kamis (5/12). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
“Dari pihak perusahaan sudah dimintai keterangan, rumah sakit sudah, karyawan sudah dimintai keterangan. Katering hari ini kita lakukan pemanggilan,” jelas Budi di Mapolsek Ngaglik.
Budi menegaskan ketiga katering tersebut telah memiliki izin. Namun, untuk memastikan makanan mana yang menjadi penyebab keracunan massal di Sleman, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap makanan yang dikonsumsi.
Sampel makanan yang dikirim ke laboratorium antara lain nasi, sayur, buah, dan lauk seperti tongkol dan lele.
ADVERTISEMENT
“Setelah hasil lab baru diketahui penyebabnya, bisa ditindaklanjuti lagi. Kemarin kita juga berkoordinasi dengan Dinkes Sleman untuk mengambil sampel sisa makanan maupun makanan yang belum dimakan untuk diperiksakan ke lab hari ini,” tutup dia.
Keracunan massal di pabrik garmen milik PT Mataram Tunggal Garmen terjadi pada Kamis (5/12) lalu. Ratusan karyawan harus dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan ikan tongkol yang disantap saat makan siang.