Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
KBRI New Delhi memfasilitasi kepulangan 107 WNI yang tertahan di India akibat penutupan akses penerbangan karena pandemi virus corona. Para WNI tersebut akan dipulangkan dengan Pesawat Garuda Indonesia kode penerbangan GA 8270 berkapasitas 152 penumpang.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan KBRI New Delhi pada Sabtu (4/7), pesawat tersebut dijadwalkan berangkat dari embarkasi Indira Gandhi International Airport (IGIA) pukul 04.00 waktu setempat. Sebelum mendarat di Bandara Soetta, pesawat akan transit di Bandara Kuala Namu, Medan sekira pukul 12.30 WIB.
Pemulangan ini merupakan yang kedua kali dilakukan setelah pada program yang pertama berjalan lancar. Adapun dalam pemulangan kali ini, 107 WNI tersebut terdiri dari 44 mahasiswa, 2 pelatih bulu tangkis, 4 pekerja terapis, 9 pelaut, 16 peziarah religi dan 42 lainnya merupakan profesonal dan pelancong/traveller.
Uniknya, mayoritas WNI yang ikut program ini berasal dari luar kota New Delhi dengan jarak tempuh cukup jauh seperti dari Chandigarh, Aligarh, Chennai, Bangalore, Pune, Lucknow, Indore, Noida, Mumbai, Trichy, sehingga memaksa mereka melakukan perjalanan domestik terlebih dahulu untuk sampai ke IGIA.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut seperti yang dialami oleh dua orang perwira TNI yang lakukan studi di Army War College, Indore, Negara Bagian Madhya Pradesh. Keduanya terpaksa menempuh jalan darat selama 15 jam non-stop untuk bisa tiba di New Delhi.
Program pemulangan ini disambut antusias oleh para WNI, mengingat mereka sudah hampir 4 bulan tertahan di India dan tidak bisa kembali ke tanah air karena kebijakan lockdown yang diterapkan oleh pemerintah India sejak tanggal 24 Maret 2020. Sehingga berakibat tidak tersedianya penerbangan internasional.
“Sangat lega dan bersyukur sekali dengan adanya program repatriasi mandiri ini, saya sudah tertahan di India lebih dari tiga bulan, orang tua pun sangat khawatir dengan keadaan di India yang tak kunjung membuka penerbangan internasional," kata Akbar Ersa pelancong yang sebelumnya pernah merasakan pendidikan tinggi di Aligarh Muslim University di Uttar Pradesh.
ADVERTISEMENT
"Perbekalan juga sudah sangat menipis. Terima kasih atas kerja keras tim KBRI dan semua pihak yang terlibat dalam program ini," sambungnya.
Sementara, Dubes RI untuk India Arto Suryodipuro, ikut turun langsung ke titik konsentrasi dan bandara IGIA New Delhi untuk memastikan semua persiapan keberangkatan pulang ke tanah air sudah sesuai dengan perencanaan.
“Saya turut gembira, saudara-saudara sekalian akhirnya bisa pulang ke tanah melalui program repatriasi mandiri ini. Selamat jalan dan semoga semua tiba di tanah air dengan selamat dan bisa berkumpul kembali dengan sanak keluaga tercinta," kata dia.
"Program ini merupakan implementasi dari komitmen Pemerintah RI dalam upaya menjamin keamanan sekaligus perlindungan bagi WNI di luar negeri, khususnya yang berada disituasi lockdown dan ancaman tertular oleh COVID-19," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Dalam proses pemulangan, WNI disediakan transportasi dan juga diedukasi terkait protokol kesehatan yang harus dipatuhi selama penerbangan hingga saat ketibaan di Jakarta, termasuk kewajiban mengenakan APD.
Satgas KBRI New Delhi juga membekali para WNI dengan surat keterangan jalan, surat keterangan bebas COVID-19, dan surat keterangan sehat ready to fly yang dikeluarkan otoritas kesehatan. KBRI New Delhi juga memfasilitasi peserta untuk melakukan swab test COVID-19.