Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
13 Pasien Gagal Ginjal RS Sardjito Tak Ada Riwayat Konsumsi Obat Beretilen
25 Oktober 2022 19:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
RSUP Dr Sardjito memastikan bahwa belasan pasien gagal ginjal akut misterius progresif atipikal (tidak khas) tak memiliki riwayat mengkonsumsi obat sirop yang mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
ADVERTISEMENT
"Yang bisa kita pastikan untuk 3 merk obat tadi (5 obat dari 3 perusahaan) yang sudah bisa disebutkan mereknya [telah dirilis BPOM mengandung EG dan DG], bukan itu yang diminum pasien kami," kata Dokter Spesialis Anak RSUP Dr Sardjito, dr. Kristia Hermawan, ditemui di RSUP Dr Sardjito, Selasa (25/10).
Dijelaskan Kristia, dari 13 pasien gagal ginjal di Sardjito memang ada 5 pasien yang sebelumnya mengkonsumsi obat sirop. Tapi, bisa dipastikan merk obat sirop yang dikonsumsi tak mengandung EG dan DEG.
"Bukan 3 obat tersebut [yang dirilis BPOM] riwayat penggunaan pasien. Yang menggunakan obat sirop tidak ada yang meminum 3 yang disebutkan oleh BPOM," tegasnya.
Sementara itu, Pakar Nefrologi Anak RSUP Dr Sardjito, dr. Retno Palupi, merinci 13 pasien riwayatnya masing-masing adalah 8 pasien meminum obat batuk pilek bukan sirop, 5 pasien meminum obat sirop, dan 2 pasien tak meminum obat jenis apa pun.
ADVERTISEMENT
"Sudah kami telusuri berapa pasien yang minum obat sirop ya terutama. Ada obat batuk pilek yang diberikan 8 pasien [bukan sirop]. Yang sirop ada 5 yang diberikan sirop. Yang tidak sama sekali minum ada 2 apa pun itu bentuknya," kata Retno.
Dijelaskan Retno bahwa dari kasus gagal ginjal akut yang ditangani RSUP Dr Sardjito ada 7 pasien yang meninggal dunia. Namun, 1 pasien meninggal tersebut sudah tidak masuk kriteria gagal ginjal akut misterius karena penyebabnya telah diketahui karena gangguan imunitas.
Lalu, ada 4 pasien yang berhasil sembuh. Di mana, 1 pasien tersebut masih dalam pemantauan terkait hemodialisa atau cuci darah. Sementara itu, 2 pasien lagi masih dalam perawatan, tetapi sudah tidak dirawat di ruang intensif.
ADVERTISEMENT
Dari 13 kasus ini, 6 anak berasal dari DIY dan 7 anak dari luar DIY yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur.