130 Ribu Orang Ngungsi Imbas Kebakaran Hutan LA, Warga: Ini Seperti Armageddon

9 Januari 2025 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lampu sinyal menyala hijau di Pacific Coast Highway saat kebakaran hutan terjadi di lingkungan Pacific Palisades, Los Angeles barat, California, Selasa (7/1/2025). Foto: Daniel Cole/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Lampu sinyal menyala hijau di Pacific Coast Highway saat kebakaran hutan terjadi di lingkungan Pacific Palisades, Los Angeles barat, California, Selasa (7/1/2025). Foto: Daniel Cole/REUTERS
ADVERTISEMENT
Los Angeles dilanda kebakaran hutan besar. Lebih dari 130 ribu orang dipaksa meninggalkan rumah mereka, sejak Selasa (7/1) hingga Kamis (9/1).
ADVERTISEMENT
Kebakaran ini menghancurkan hampir 1.900 bangunan, menewaskan sedikitnya lima orang, dan mengancam landmark ikonik seperti Hollywood Walk of Fame hingga kawasan Pacific Palisades.
Kebakaran, termasuk yang terbaru disebut Sunset Fire, melanda wilayah padat penduduk seperti Hollywood Hills hingga Pasadena. Bagi banyak orang, situasi ini tak ubahnya seperti kiamat.
Seorang warga yang melarikan diri dari Topanga Canyon, Patrice Winter, menggambarkan situasinya sangat mengerikan.
“Ini seperti Armageddon,” katanya kepada Los Angeles Times.
“Apa yang Anda lihat di berita itu nyata, bahkan lebih buruk dari itu. Dunia saya benar-benar terguncang,” lanjutnya.
Helikopter melakukan manuver memadamkan api di perbukitan yang menghadap ke lingkungan Hollywood di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Rabu (8/1/2025). Foto: David Swanson/REUTERS
Salah satu warga yang dievakuasi dari Pasadena, Tony Espinoza, menceritakan kepanikan yang dialaminya. Bersama 13 anggota keluarganya, ia meninggalkan rumah hanya dengan barang seadanya.
ADVERTISEMENT
“Kami harus pergi. Kami hanya punya beberapa jam untuk mengemas barang-barang. Tetangga kami masih di rumah mereka, tetapi udara sudah sulit dihirup,” ujar Tony kepada CNN.
“Kami hanya membawa barang untuk tiga hari karena masih ada pekerjaan, tagihan yang harus dibayar. Hidup tetap berjalan, meski ini seperti mimpi buruk,” tambahnya.
Api menghanguskan pemukiman elite di kawasan Los Angeles, California, Amerika Serikat, Rabu (8/1/2025). Foto: Ringo Chiu/REUTERS
Menurut koresponden cuaca ekstrem untuk Guardian, Gabrielle Canon, meski banyak rumah dilengkapi sistem perlindungan kebakaran, faktor keberuntungan dan konstruksi bangunan memainkan peran besar.
“Vegetasi yang tidak terkelola di sekitar rumah-rumah membuat api menyebar lebih cepat,” ujar Canon, melaporkan dari lokasi kebakaran.
“Ikon jalan Pacific Coast Highway antara Santa Monica dan Malibu kini tak bisa dikenali. Ini adalah bencana yang belum pernah terlihat selama bertahun-tahun,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kebakaran hutan, menurut Canon, adalah hal yang biasa di California. Namun tragedi ini jarang terjadi di kawasan metropolitan padat.
Para ahli menyebut krisis iklim sebagai penyebab yang memperburuk intensitas kebakaran.
“Kondisi kering dan suhu tinggi akibat perubahan iklim membuat api sulit dikendalikan,” kata Canon.
“Kali ini, kebakaran benar-benar mengepung lingkungan penduduk, menyebabkan kehancuran yang besar di tempat-tempat yang biasanya aman,” lanjutnya.