14 Remaja di Medan Kena Sifilis, Penyebabnya Hubungan Sesama Jenis

3 Desember 2024 12:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sifilis. Foto: enuengneng/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sifilis. Foto: enuengneng/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebanyak 14 remaja berusia 15-18 tahun di Kota Medan tercatat mengidap penyakit seks menular sifilis sepanjang tahun 2024. Data ini cukup menarik sebab dalam catatan Kemenkes RI, ada 216 anak di RI mengidap penyakit yang sama.
ADVERTISEMENT
“Jumlah penderita Sifilis anak di Kota Medan tahun 2024 mulai bulan Januari hingga Oktober adalah 14 kasus, rata-rata usia 15-18 tahun,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Medan, Pocut Fatimah Fitri, kepada kumparan, Selasa (3/12).
Pocut menuturkan, para pengidap terinfeksi lantaran berhubungan seks sesama jenis.
“Semua dari kelompok populasi LSL (lelaki seks lelaki) yang merupakan salah satu populasi perilaku berisiko,” sambungnya.
Pocut menuturkan, penyakit sifilis dapat ditangani dengan efektif di masa awal penyakit.
“Pengobatan sifilis akan lebih efektif jika dilakukan pada tahap awal. Selama masa pengobatan, penderita dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks, sampai dokter memastikan infeksi sudah sembuh sehingga tidak menularkan kepada orang lain,” sambungnya.
Sementara, untuk pencegahannya, dilakukan dengan berhubungan seks yang setia pada pasangan dan skrining.
ADVERTISEMENT
“Setia pada satu pasangan seksual dan menggunakan kondom setiap berhubungan intim. Selain itu, pemeriksaan atau skrining untuk penyakit sifilis ini juga perlu dilakukan secara rutin pada orang-orang yang berisiko tinggi mengalami penyakit ini,” sambungnya.