Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
14 Tokoh Agama Dunia Bakal Kumpul di Semarang, Bicara Palestina hingga Ukraina
2 Februari 2024 11:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 14 tokoh agama dunia bakal menghadiri The 23rd Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) yang digelar di Kota Semarang. Mereka akan merumuskan solusi untuk mengatasi krisis dan konflik global di dunia.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, konferensi studi Islam yang digelar di UIN Semarang ini akan fokus membicarakan masalah perdamaian dan konflik yang terjadi di Palestina, Timur Tengah bahkan perang Rusia-Ukraina.
"Fenomena di atas menyebabkan krisis kemanusiaan global karena hilangnya moralitas agama yang selama ini menjadi kendali bagi sikap dan tindakan yang dilakukan oleh manusia," ujar Ali, Jumat (2/2).
Ia menjelaskan, ratusan peserta yang terpilih mengikuti konferensi ini juga diminta mengirimkan paper tentang gagasan-gagasan mereka tentang krisis dan perdamaian dunia.
"AICIS bukan hanya sebagai forum akademik yang eksklusif dan teoretik, tetapi sebagai forum akademik yang sekaligus memberikan tawaran solusi berbagai krisis global. Dulu ini pure akademik sekarang pertarungan akademik tapi basisnya basis realitas di bumi," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Kemudian, di akhir konferensi akan dibacakan Piagam Semarang atau Semarang Charter. Piagam Semarang merupakan rekomendasi dari tokoh-tokoh agama untuk menciptakan kedamaian di dunia.
"Nanti goal-nya Semarang Charter atau Piagam Semarang yang akan diserahkan ke Kemenlu agar bisa berbunyi," kata Ali.
Berikut 14 tokoh agama yang dijadwalkan akan hadir dalam konferensi ini, yakni : KH. Yahya Cholil Staquf (Indonesia); Dr. KH. Abdul Ghafur Maimoen, MA (Indonesia); Prof. Dr. Hilman Latief (Indonesia); Prof. Philip Kuntjoro Widjaja (Indonesia); Venerable Dr. Yon Seng Yeath (Kamboja); YB Datuk Dr. Hasan bin Bahrom (Malaysia); Phra Dr. Anilman Dhammasakiyo (Thailand); Dr. A. Elga J. Sarapung (Indonesia); I Nyoman Jujur (Indonesia); Prof. Dr. Hassanein Al-Saeed Hassanein Ahmed (Mesir); dan Dr. Jassim Mohammed Harjan (Iraq).
ADVERTISEMENT