2.400 Ton Jengkol dari Bengkulu Siap Guyur Jakarta Setelah Lebaran

5 Juni 2017 19:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jengkol (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jengkol (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
Harga jengkol diprediksi akan berangsur turun setelah Lebaran. Ribuan ton jengkol dari berbagai daerah akan masuk ke Jakarta sehingga mampu menekan tingginya harga jengkol yang terjadi saat ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu juragan jengkol di Bengkulu, Muzamil mengaku, ada 2.400 ton jengkol yang siap dikirim ke DKI Jakarta saat panen besar yang baru akan terjadi setelah Lebaran. Muzamil mengungkapkan, Bengkulu adalah salah satu daerah penghasil jengkol terbesar di Indonesia.
"Bengkulu memang pemasok terbesar dari Sumatera ke Jakarta, nanti bisa kalkulasi dalam satu musim panen bisa 300 truk lebih, selama dua bulan itu satu truk 8 ton, jadi 2.400 ton nanti itu," kata dia saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Senin (5/6).
Sementara itu, soal tingginya harga jengkol di DKI Jakarta saat ini memang murni disebabkan karena panen yang belum merata, termasuk di Bengkulu. Karena pasokan yang terbatas, harga beli jengkol di tingkat petani juga cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
Jengkol (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jengkol (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
"Petani itu buang ke pengepul Rp 35.000 per kg, rata- rata memang jual segitu. Ini sudah mulai musim nanti habis Lebaran baru musim banget," imbuhnya.
Tingginya harga jual membuat petani untung. Namun, keuntungan yang didapat petani hanya sementara, karena bila panen melimpah maka harga jengkol turun drastis menjadi Rp 5.000 per kg.
"Petani lebih suka harga tinggi, jelas dengan harga tinggi ya ikut diuntungin. Kemarin memang tinggi karena belum panen, masih jarang sama ukurannya kecil kalau diambil, nanti habis Lebaran baru panen besar," jelas Muzamil.