news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

2 ABK WNI di Oman Nekat Terjun ke Laut untuk Minta Bantuan Perlindungan KBRI

3 September 2021 1:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meminta Perlindungan KBRI, 2 ABK Indonesia di Oman nekat terjun ke laut. Foto: KBRI Muscat
zoom-in-whitePerbesar
Meminta Perlindungan KBRI, 2 ABK Indonesia di Oman nekat terjun ke laut. Foto: KBRI Muscat
ADVERTISEMENT
Dua anak buah kapal (ABK) WNI di kapal ikan milik Perusahaan China berbendera Oman nekat terjun ke laut demi meminta pertolongan KBRI Muscat, Oman.
ADVERTISEMENT
Mereka datang ke KBRI pada Kamis (2/9) sekitar pukul 7 pagi waktu setempat setelah sebelumnya bermalam di Pelabuhan Seeb, Oman.
Dua ABK Kapal PSQV 638 itu bernama Santo Tamba dan Kurniadi. Keduanya melaporkan kasus perlakuan buruk yang dialaminya kepada KBRI Muscat, seperti pelakuan diskrimatif pemilik kapal terhadap ABK WNI dan ABK China, serta pemberian gaji di bawah standar minimum pekerja di Oman.
Dari keterangan yang diterima kumparan, ABK Indonesia sehari-hari hanya boleh makan nasi dan sayur. Sayurnya pun dibatasi jenisnya. Sementara ABK China dapat makan daging dengan lauk pauk yang lebih bervariasi.
Untuk mandi pun, ABK Indonesia hanya boleh menggunakan air dari AC (Air Conditioner). Jika ketahuan mandi dengan air tawar, para ABK Indonesia akan dimarahi habis-habisan.
ADVERTISEMENT
Salah satu ABK bahkan bercerita dirinya jatuh sakit, tetapi tidak segera mendapat perawatan yang memadai oleh pihak Kapal.
Keduanya mengaku nekat terjun ke laut dan berenang menuju daratan karena pemilik kapal melarang mereka meninggalkan kapal.
Berdasarkan keterangan kedua ABK tersebut, saat ini masih ada 19 ABK lain yang masih berada di Kapal PSQV 368, PSQ 608, dan PSQ 607.
Kini, kedua ABK itu berada di tempat penampungan di KBRI Muscat. KBRI juga telah menghubungi agen ABK di Tegal dan Bekasi terkait hal tersebut.
Pihak Kapal juga telah dipanggil dan akan dimintai konfirmasinya atas kasus perlakuan buruk yang dialami para ABK asal Indonesia.