Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
2 Anak Tewas dan 9 Luka-Luka Pada Penusukan di Merseyside, Inggris
30 Juli 2024 2:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Peristiwa penusukan terjadi di sebuah sanggar menari anak-anak, di Southport, Merseyside, Inggris. Akibat peristiwa ini, 2 anak tewas dan 9 lainnya luka-luka.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AP, peristiwa ini terjadi pada Senin (29/7). Kepolisian setempat mengungkap, pelakunya adalah seorang anak berusia 17 tahun dan kedapatan membawa sebilah pisau.
Seorang saksi menyebut, ia melihat seorang anak yang penuh darah lari dari tempat yang sedang menggelar kelas menari bertema Taylor Swift itu.
Kepolisian Merseyside sendiri menyebut, ini adalah peristiwa besar di Soutport, sebuah kota berpenduduk 100 ribu jiwa.
"Tapi tidak ada ancaman yang bakal melebar ke publik," kata pihak kepolisian.
Detektif dari kepolisian setempat juga menyebut, aksi penusukan ini tidak terkait dengan teror.
"Pelaku tinggal di sebuah desa, 8 kilometer dari lokasi kejadian," ucap polisi.
Ambulans berdatangan ke lokasi, dan mengevakuasi korban ke rumah sakit lokal, termasuk rumah sakit anak-anak.
ADVERTISEMENT
Bare Varathan, pemilik toko di dekat lokasi, sempat melihat 7 sampai 10 anak-anak berhamburan keluar dari Hart Space, nama tempat itu, dengan kondisi berdarah-darah.
"Merka ditusuk di beberapa bagian tubuh," kata Bare sambil menunjuk leher belakang dan dada.
"Mereka tampaknya masih berusia 10 tahun, salah seorang dari mereka kena luka serius," imbuhnya.
Sementara warga lainnya, menyebut kejadian serupa tak pernah terjadi di kota kecil itu.
"Hal ini tak pernah terjadi di sini, mungkin anda pernah melihat penusukan di kota besar seperti Manchester, London, ini adalah kota kecil Southport. Orang-orang menyebutnya Sunny Southport, tempat yang indah," kata Ryan Carney.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pun angkat bicara soal peristiwa ini.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah peristiwa yang sangat buruk dan mengejutkan," katanya.
Ini merupakan salah tindakan mematikan bagi anak-anak paling parah di Inggris sejak 1996. Kala itu, Thomas Hamilton, menembaki 16 anak-anak TK dan guru mereka sampai tewas di Dunblane, Skotlandia. Akhirnya, Inggris melarang kepemilikan senjata secara pribadi.
Penembakan massal termasuk peristiwa langka di Inggris. Tetapi, 40 persen peristiwa pembunuhan yang terjadi di Inggris menggunakan pisau. Inggris juga mencatat, terjadi peningkatan peristiwa kriminal menggunakan pisau, yang mendesak pemerintah untuk membuat kebijakan tentang senjata tajam.