Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Catatan Redaksi: Bijaksanalah dalam membaca konten ini. Bunuh diri bukan jalan keluar persoalan kehidupan, segera cari pertolongan!
Tragedi bunuh diri dua mahasiswi di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), yang terjadi dua hari berturut-turut ini membuat heboh warga. Polisi mengimbau masyarakat lebih peduli terhadap sekitar agar insiden ini tak lagi terulang.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada permasalahan, komunikasi ke keluarga atau teman yang bisa diajak curhat. Minimal keluarkan unek-unek," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Satake Bayu, di Polda Jateng, Jumat (13/10).
"Kalau mahasiswa, bisa ke layanan konseling yang ada di kampus untuk cari jalan keluar," ujar Satake.
Satake juga meminta masyarakat bijak, tidak menyebarluaskan foto atau video yang berkaitan dengan peristiwa bunuh diri.
"Salah satu sisi, trauma keluarga; dan jangan sampai jadi contoh menyelesaikan masalah lewat jalan pintas. Tidak dibenarkan agama dan kasihan keluarga yang tinggalkan," kata Satake.
2 Mahasiswi
Pada Selasa (10/10), mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes) berinisial N (20 tahun) melompat dari lantai 4 Mal Paragon.
Polisi menemukan sepucuk surat yang ditujukan untuk ibunya. Ia meminta maaf dan mengatakan sudah tidak kuat menjalani hidup.
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya, mahasiswi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berinisial E (24) ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar kos.
E diduga bunuh diri dan meninggalkan surat untuk keluarga, kekasihnya, dan orang yang diduga berada di tempatnya bekerja.
Polisi menduga N memiliki masalah keuangan dan terjerat pinjaman online (pinjol).