2 Wartawan Reuters Tertembak Peluru Karet saat Liput Kerusuhan di Minneapolis

31 Mei 2020 15:22 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjuk rasa diamankan  polisi selama protes atas kematian George Floyd oleh polisi Minneapolis, di Times Square, Manhattan, New York, AS. Foto: REUTERS/Andrew Kelly
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjuk rasa diamankan polisi selama protes atas kematian George Floyd oleh polisi Minneapolis, di Times Square, Manhattan, New York, AS. Foto: REUTERS/Andrew Kelly
ADVERTISEMENT
Insiden kekerasan terhadap wartawan ketika meliput kerusuhan di Minneapolis, Amerika Serikat, kembali terjadi. Kini, dua kameramen dari Reuters terkena tembakan peluru karet dari polisi yang hendak menghalau massa, Sabtu (30/5).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reutres, Minggu (31/5), sebelum terkena tembakan, juru kamera Julio-Cesar Chavez tengah mengambil gambar kerumunan massa di barat daya Minneapolis. Tiba-tiba, seorang polisi langsung membidik senjata ke arahnya.
"Seorang perwira polisi yang sedang saya syuting berbalik mengarahkan senapan karetnya ke arah saya," kata Chavez.
Tidak lama setelah itu, Chavez dan penasihat keamanan Reuters Rodney Seward, terkena tembakan peluru karet ketika mereka berlindung di sebuah pompa bensin terdekat.
"Saya terkena peluru karet di bagian muka," teriak Seward dalam rekaman yang beredar.
Pengunjuk rasa bentrok dengan polisi selama protes atas kematian George Floyd oleh polisi Minneapolis, di Times Square, Manhattan, New York, AS. Foto: REUTERS/Andrew Kelly
Seward kemudian dirawat oleh seorang tenaga medis di dekat tempat kejadian. Chavez menderita luka di bagian lengan sementara Chavez dipukul di bagian belakang leher.
Padahal, dua wartawan Reuters itu terdaftar resmi sebagai wartawan. Chavez sebagai juru kamera sudah menggunakan kartu pers di lehernya. Sedangkan Seward juga sudah menggunakan rompi anti peluru dengan tulisan pers di sana.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Kepolisian Minneapolis John Elder enggan menanggapi insiden itu. Ia hanya meminta salinan video tersebut tanpa memberikan komentar.
Sebelumnya, seorang reporter CNN, Omar Jimenez, pria kulit hitam keturunan Amerika Latin, juga mendapat perlakuan buruk saat melaporkan kerusuhan di Minneapolis pada Jumat (29/5) pagi.
Di tengah melaporkan kondisi di tempat tersebut, kawanan polisi menghampiri Jimenez dan memintanya bergeser. Jimenez mengatakan bahwa dia sedang live, dan dia mengeluarkan tanda pengenal bahwa dia wartawan CNN.
Jimenez kemudian melanjutkan reportasenya, namun sebelah tangannya sudah dipegang oleh polisi. Tidak lama kemudian, dia diborgol.
"Mengapa saya ditahan, Pak? Mengapa saya ditahan, Pak?" kata Jimenez, tanpa mendapatkan jawaban.
Tidak lama kemudian, produser CNN Bill Kirkos dan kameramen Leonel Mendez, satu kru dengan Jimenez, juga ditahan. Setelah itu, kamera tergeletak di aspal, sambil terus menyiarkan live.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona!