200 Ribu Orang Terjangkit, WHO Sebut Virus Corona Musuh Kemanusiaan

19 Maret 2020 7:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: AFP/PIERRE ALBOUY
zoom-in-whitePerbesar
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: AFP/PIERRE ALBOUY
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan virus corona adalah musuh bagi umat manusia. Sebab, virus yang berasal dari Wuhan, China, itu, telah menyebar ke ratusan negara dan menjangkit lebih dari 200 ribu penduduk di dunia.
ADVERTISEMENT
Sementara angka kematian akibat virus corona mencapai 8.000 orang. Kematian lebih banyak terjadi di Eropa dibanding Wuhan, China, tempat wabah itu pertama kali muncul.
“Virus corona ini menghadirkan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada kita,” kata Tedros, dikutip dari AFP, Kamis (19/3).
Penumpang menggunakan masker antisipasi wabah virus corona saat berada di Bandara Adolfo Suarez Barajas di Madrid, Spanyol. Foto: REUTERS / Sergio Perez
Tedros menegaskan untuk memberantas virus ini, diperlukan kerja sama antara negara-negara di dunia. “Bersatu melawan musuh bersama, melawan musuh kemanusiaan,” ucap dia.
Tedros meminta setiap pemimpin negara tidak lengah. Dia ingin setiap negara menguji setiap orang yang dicurigai mengidap corona.
“Jangan menganggap komunitas mu tidak akan terpengaruh. Bersiaplah seolah-olah itu akan terjadi,” kata Tedros.
Petugas medis daruruat China yang merawat pasien virus corona atau COVID-19 mulai meninggalkan Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/STR
Dia mendesak agar setiap pemimpin negara mengimbau warganya untuk menjaga jarak, membatalkan acara yang menimbulkan kerumunan seperti ajang olahraga, konser, dan pertemuan besar lainnya. Tujuannya adalah untuk memperlambat transmisi virus.
ADVERTISEMENT
Tapi, yang paling penting menurut Tedros untuk mengendalikan dan menekan epidemi virus adalah dengan “mengisolasi, menguji, merawat, dan melacak.”
“Jika negara gagal melakukannya rantai transmisi dapat berlanjut pada tingkat rendah, kemudian bangkit kembali setelah langkah-langkah itu dicabut,” kata Tedros.