238 Mahasiswa Poltrada Bali Positif Corona Usai Ikuti Pengenalan Kampus

3 Desember 2020 12:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebanyak 238 mahasiswa Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) yang terletak di Desa Sam-Sam, Kabupaten Tabanan, Bali dinyatakan positif virus corona. Mereka langsung menjalani isolasi di asrama kampus.
ADVERTISEMENT
"Total sampai hari ini yang positif itu 238 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali, Nyoman Suratmika, saat dihubungi, Kamis (3/12).
Suratmika menuturkan, pada Sabtu (7/11) lalu pihak Poltrada menginstruksikan mahasiswa hadir di kampus untuk mengikuti tahap pengenalan. Jumlah mahasiswa yang hadir sekitar 311 orang.
"Akhirnya setelah sampai di kampus padahal sudah membawa surat bebas COVID-19 (metode swab) katanya ya, di situ mulai ada beberapa mahasiswa yang bergejala sakit demam, flu kemudian (hidung) tidak bisa mencium (indera penciuman terganggu -red)," kata Suratmika.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Pihak kampus lalu berinisiatif melakukan tes corona berbasis anti-reagen dan hasilnya 311 orang positif. Kemudian dibantu Satgas COVID-19 Bali, pihak kampus melakukan swab test. Di tahap pertama swab PCR, ada 130 orang yang diagnosis positif corona.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya mereka mengirim surat ke satgas provinsi. Setelah itu kita panggil mereka, waduh kalau antigen positif sudah hampir pasti corona. Kita sepakati swab. Total sampai hari ini yang positif itu 238 orang," ucap Suratmika.
Suratmika mengatakan, mahasiswa yang dinyatakan negatif corona telah dipulangkan ke daerah asalnya. Mahasiswa Poltrada ini ada yang berasal dari Bali dan luar Bali.
Para mahasiswa yang menjalani isolasi kini ditangani langsung tim kesehatan kampus. Poltrada merupakan kampus di bawah naungan Kemenhub.
"Kami hanya sampai di situ saja (pemeriksaan swab), penanganan ada di mereka, karena mereka punya dokter perawat ada pos kesehatannya. Ini sekolah pusat punya biaya sendiri. Jadi dia punya mes, ada asramanya," kata Suratmika.
ADVERTISEMENT