3.900 Warga di Kepulauan Selayar Masih Mengungsi Imbas Gempa 7,4 M di NTT

16 Desember 2021 1:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah rusak akibat dampak gempa 7,5 M di NTT, terasa hingga ke Kabupaten Selayar Sulsel. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rumah rusak akibat dampak gempa 7,5 M di NTT, terasa hingga ke Kabupaten Selayar Sulsel. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
BNPB melaporkan sekitar 3.900 warga di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, mengungsi akibat terdampak gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, gempa itu terjadi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (14/12).
Plt Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari, mengatakan dari laporan BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar per Rabu (15/12), mereka mengungsi di 17 titik pengungsian.
"Adapun rinciannya meliputi 6 lokasi di Mintu’u sebanyak 2.200 jiwa, 1 titik di Puncak Majapahit dengan jumlah 250 jiwa, 1 lokasi di Langundi 50 jiwa, 6 lokasi di Lambego sebanyak 900 jiwa, 3 titik di Lawaru sebanyak 500 jiwa dan 30 titik di Pasimaranu dengan jumlah pengungsi yang sampai saat ini masih dalam pendataan," kata Abdul dalam keterangannya.
Sementara jumlah warga yang mengalami luka akibat terkena reruntuhan bangunan sebanyak 11 orang. Rinciannya 10 orang mengalami luka ringan dan 1 orang luka berat.
ADVERTISEMENT
"Seluruh warga yang mengalami luka tersebut telah mendapat perawatan yang intensif," ucap Abdul.
Abdul menambahkan, laporan dari BPBD Kabupaten Sikka, jumlah warga yang mengungsi telah berkurang menjadi 226 jiwa. Mereka mengungsi di rumah jabatan Bupati Kabupaten Sikka.
"Sedangkan yang sebelumnya mengungsi di Kantor DPRD Kabupaten Sikka dan Gedung COSIQ telah kembali ke tempat tinggalnya masing-masing," kata Abdul.
Gempa berpusat di Laut Flores, berpotensi tsunami. Foto: USGS