3 Kapal Berbendera Malaysia Ditangkap di Selat Malaka, 16 WN Myanmar Diamankan

5 Desember 2024 14:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal berbendara Malaysia yang ditangkap Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP RI di Dermaga Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan, Kamis (5/12). Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapal berbendara Malaysia yang ditangkap Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP RI di Dermaga Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan, Kamis (5/12). Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak tiga buah kapal asing berbendera Malaysia diamankan oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
ADVERTISEMENT
Kapal ini tertangkap pada Sabtu (30/11) saat menjaring ikan secara ilegal (illegal fishing) di perairan Selat Malaka. Mereka melanggar batas negara.
“Untuk lokusnya ada di perairan Selat Malaka, perbatasan kita,” kata Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pung Nugroho Saksono (Ipunk) di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Kota Medan pada Kamis (5/12).
“Kita bisa tampilkan secara peta ada batas wilayah, nah mereka sudah masuk ke teritorial negara kita, jadi sudah pantas kita lakukan tindakan. Penangkapan 30 November ya,” sambungnya.
Kapal berbendara Malaysia yang ditangkap Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP RI di Dermaga Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan, Kamis (5/12). Foto: Tri Vosa/kumparan
Ketiga kapal tersebut bernomor lambung KM PKFB, KM PKFB, dan KM PKBF. Muatan kapal tersebut mencapai 60 gross tonnage (GT).
“3 kapal tersebut kalau dibilang hanya 60 GT. Tapi saya bilang kalau dilihat secara fisik ini bisa sampai 100-an GT. Pengakuannya baru sekali beraksi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam penangkapan ini, 16 orang warga negara Myanmar diamankan. Namun, belum ada penetapan status tersangka lantaran KKP masih melakukan penyelidikan.
“Pelaku ini ada 16 dari 3 kapal, warga negara Myanmar. Kapalnya negaranya beda, ini kan modus seperti ini, enggak apa-apa kita tetap lakukan tindakan tegas dan hukum dalam hal ini,” sambungnya.
Terkait modus WN Myanmar dan penggunaan bendera Malaysia ini, Ipunk bilang sedang diselidiki. Pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Malaysia.