Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
3 Karya Foto TKI yang Mencuri Perhatian Hong Kong University
26 April 2018 16:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB

ADVERTISEMENT
Bangga. Inilah kata yang tepat untuk menggambarkan sosok ketiga TKI di Hong Kong yang memamerkan hasil jepretan fotonya di Hong Kong University (HKU).
ADVERTISEMENT
Meski hanya menjadi buruh migran, namun baik Terenia Puspita, Arista Devi, dan Purwi Indah Agustina Putri yang sama-sama berasal dari Jawa Timur, berhasil membuktikan bahwa seorang TKI juga bisa menghasilkan sebuah karya. Terpilihnya foto mereka tentu menjadi kebanggaan tersendiri untuk ketiganya yang tak ingin dianggap sebelah mata dengan pekerjaannya saat ini.
"Status pekerjaan domestik kami seperti diidentikkan dengan hal-hal 'tidak berguna' atau hal yang diremehkan. Dan dengan adanya pengalaman tersebut, kami dianggap ada," tutur Arista.
"Kami mengaku bangga saat pengunjung tak menyangka bahwa hasil foto domestic workers bisa ngambil gambar bagus dan ikut pameran. Apapun komen dan tanggapan orang, itu sudah lebih dari reward berupa materi," imbuhnya.

Serupa dengan pengakuan Arista, Purwi pun merasa bangga karena hasil karyanya bisa dipamerkan di HKU. "Kami merasa bangga hasil karya kami dipamerkan, dan kami sebgai pekerja rumah tangga tidak hanya pandai dalam pekerjaan rumah tapi juga bisa menyalurkan hobby lewat photography," terang wanita yang mengaku sudah suka memotret sejak SMA.
ADVERTISEMENT
Rasa bangga juga dihaturkan oleh Tri Tharyat selaku Konsul Jenderal RI di Hong Kong yang memuji karya ketiga TKI saat menghadiri acara pelatihan penulisan dan fotografi yang digelar kumparan bersama KJRI Hong Kong dan BRI di HKU.
"Mungkin orang tidak mengerti dengan foto yang dipamerkan, tapi orang-orang bisa menghargai karya kalian (TKI)," ujar Tri Tharyat yang merasa bangga.

Selain itu, Dr. Julie Ham selaku representative Hong Kong University yang hadir dalam kesempatan yang sama turut memberikan pujiannya. "Saya sangat mengapresiasi karya inspiratif para pekerja imigran di Hong Kong terutama dari Indonesia," paparnya.
Ada dua tema berbeda yang diikuti oleh ketiga TKI. Tema yang pertama adalah, Peran Perempuan Muslim di Hong Kong yang diikuti oleh Terenia, dan tema yang kedua adalah Hong Kong in My Eyes yang diikuti oleh Arista dan Purwi.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya ini bukan kali pertama ketiganya mengikuti ajang seperti ini, karena sebelumnya, mereka sudah beberapa kali mengikuti acara yang sama dengan hasil karya yang juga dipamerkan. Misalnya saja Arista yang mengatakan, pamerannya kali ini menjadi pameran keempat yang pernah diikuti olehnya.

Sedangkan Terenia, ini adalah kali ketiga dirinya mengikuti lomba fotografi di Hong Kong. Bagi ketiganya, foto merupakan sebuah media untuk berkomunikasi dengan banyak orang.
"Hasil foto saya bisa membantu mengatasi keterbatasan soal bahasa, terutama saat berkomunikasi dengan teman dari negara lain. Melalui foto, saya enggak takut bakal salah ngomong ke mereka," papar Arista.
Begitu pun dengan Purwi yang berujar bahwa fotografi bisa membantunya dalam menyuarakan sesuatu. "Saya mempunyai kesulitan dalam komunikasi dan photography cukup mampu menyuarakan sesuatu yang ada di kepala saya (meski tidak selalu begitu)," ujarnya.

Tergabung ke dalam anggota Lensational, sebuah NGO (Non-governmental organization) yang fokus pada pemberdayaan perempuan migran melalui fotografi, ketiganya telah menekuni bidang fotografi sejak lama. Melibatkan diri dalam ajang seperti itu juga menjadi cara mereka untuk menyuarakan aspirasi dalam mempromosikan hak mereka sebagai TKI.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya, ini kesempatan baik untuk kami sebagai pekerja migran menyampaikan suara kami," terang Arista.
"Untuk mendapatkan hak dan perlakuan adil, sebisa mungkin kami harus terlibat dan andil dalam mempromosikan hak kami," tambahnya.

Untuk mengasah kemampuan mereka, berbagai pelatihan fotografi di Hong Kong sering mereka ikuti, termasuk mengikuti pelatihan penulisan dan fotografi yang diselenggarakan kumparan bersama KJRI di Hong Kong dan BRI beberapa waktu lalu. Lomba fotografi juga dijadikan oleh ketiganya sebagai langkah awal untuk menjadi fotografer profesional.
Berani berkompetisi dan mewujudkan mimpi melalui hobi adalah keinginan mereka saat ini. Ke depannya, mereka berharap bila nantinya hobi fotografi yang tengah mereka tekuni bisa merubah nasib untuk menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT

kumparan bersama KJRI di Hong Kong dan BRI mengadakan kompetisi menulis dan fotografi online untuk mengasah bakat yang dimiliki para tenaga kerja di Hong Kong. Melalui BRI Fun Writing and Photo Competition, para TKI bisa membagikan kisahnya selama tinggal di Hong Kong dengan tema 'Cerita dari Hong Kong'. Cerita tersebut dapat berupa story ataupun photo story yang diupload melalui akun kumparan dengan menyertakan topik BRICeritaDariHongKong.
Untuk mengetahui tata cara pendaftaran serta persyaratan apa saja yang harus dipenuhi, Anda bisa melihatnya di sini. Yuk, tunggu apalagi, bagikan kisahmu sekarang juga! Siapa tahu, kamu adalah pemenang beruntung yang akan mendapat hadiah puluhan juta rupiah dari BRI.