Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
3 Kisah Jatuh Cinta Masa SMA yang Berujung ke Pelaminan
27 April 2017 19:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Siapa bilang kisah cinta anak SMA yang hitungannya adalah bocah remaja, tidak bisa meninggalkan sesuatu yang menginspirasi. Bagaimana mereka menjalani kisah cinta dan mempertahankannya hingga akhirnya bisa bersama di pelaminan.
ADVERTISEMENT
Bagi kalian yang sudah melewati masa remaja, mari kita sama-sama memutar kembali ingatan akan kenangan masa remaja yang penuh cerita, soal cinta, patah hati, dan hal-hal indah lainnya yang pernah kita lewati. Untuk kamu yang saat ini masih menjalani masa remajamu, jadikan ini sebagai pelajaran untuk menikmati masa remaja dengan hal-hal yang dapat membuatmu tersenyum saat mengingatnya nanti ketika dewasa.
Beberapa kisah di bawah ini bisa dijadikan sarana untuk mengingat-ingat soal masa remaja kita. Silakan.

Ritza dan Rishad
Pernah membayangkan kalau jodohmu adalah teman TK-mu? Itulah yang terjadi pada dua insan yakni Ritza dan Rishad. Keduanya tidak menjalin hubungan sedari mereka duduk di bangku TK. Namun keduanya adalah teman semasa kecil yang kemudian kembali dipertemukan saat mereka memasuki sekolah SMA.
ADVERTISEMENT
Awal kedekatannya mereka terjadi karena keduanya duduk di kelas yang sama di bangku SMA, dari sana mereka intens bertemu dan sering saling bertanya mengenai PR. Kenyamanan akhirnya muncul di antara mereka. Setelah sekian lama menjalani pendekatan, akhirnya mereka pun resmi jadian pada tanggal 26 Maret 2005.
Kisah cinta yang mereka jalin sedari SMA kemudian terus berjalan selama 11 tahun lamanya. Suka duka, segala bentuk cerita telah mereka lalui. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk membawa hubungan ke dalam babak baru, yaitu pernikahan.
Usai melangsungkan lamaran pada 2 Agustus 2015, mereka resmi menjadi pasangan suami istri setelah melakukan akad nikah pada tanggal 19 Maret 2016 di kediaman Ritza.
ADVERTISEMENT

Ayudia Bing Slamet dan Ditto
Manusia tidak pernah tahu siapa yang nanti akan menjadi pasangan hidupnya kelak. Saking rahasianya kita terkadang tak pernah menyadari bahwa orang yang tak diduga sebelumnya, malah menjadi pendamping sisa hidup kita. Hal ini seperti yang dialami Ayudia Bing Slamet. Keponakan dari Adi Bing Slamet ini tak pernah membayangkan yang akan menjadi suaminya kelak adalah sahabat dekatnya semasa sekolah SMA dulu.
Adalah Muhammad Pradana Budiarto atau Ditto sapaan akrabnya yang mempersunting Ayudia pada 13 September 2015 lalu. Keduanya merupakan sahabat dekat semenjak SMA, tak pernah sedikit pun terbesit di benak Ayu dan Ditto jika mereka akan mengubah persahabatan menjadi hubungan yang mengindahkan.
Ayudia dan Ditto memulai hubungan dengan saling bersahabat selama kurang lebih 13 tahun, banyak kejadian lucu yang selama ini mereka alami ketika mereka hanya dalam “friend zone”. Keduanya mengaku sejak mereka bersahabat dulu saling melempar “kode”, namun namanya juga sahabat, mereka enggan merusak persahabatan yang telah terjalin lama.
ADVERTISEMENT
Ditto yang telah mengenal Ayudia sejak SMP mengungkapkan bagaimana ia harus menahan perasaan 13 tahun lamanya. Ayudia yang selalu curhat tentang kisah cintanya yang kandas atau sudah menemukan pasangan baru tidak serta merta membuat Ditto melepaskan perasaannya. Ditto yang tak ingin kehilangan kesempatan lagi akhirnya memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya selama ini kepada Ayudia yang sedang sendiri.
Alih-alih merasa tidak nyaman, Ayudia justru menerima dengan senang hati perasaan Ditto yang selama ini dipendamnya. Mereka pun menjadi pasangan kekasih sampai akhirnya tidak berlangsung lama, Ditto memutuskan menikahi Ayudia.
Merasa bahwa kisah mereka begitu menarik, akhirnya Ayudia dan Ditto memutuskan untuk menuliskan perjalanan cinta mereka dalam sebuah novel “Teman Tapi Menikah”. Ayudia dan Ditto berpendapat bahwa saat ini banyak anak muda yang terjebak dalam zona pertemanan atau “friend zone” yang saling memiliki perasaan suka atau cinta.
ADVERTISEMENT
Menurut mereka, friend zone sekalipun dapat berubah menjadi hubungan suami istri tidak melulu berakhir pacaran atau kandas di tengah jalan.
Semua bisa jika kita yakin akan pilhan, karena perasaan itu untuk dipahami bukan dipertanyakan.

Firsta dan Mario
Kisah cinta Firsta dan Mario menjadi buah bibir di media sosial beberapa waktu ini. Bukan karena perbedaan ataupun restu yang tak didapatkan. Melainkan kisah indah yang berakhir haru penuh sendu.
Fisrta yang telah resmi menjadi istri dari Mario harus menerima kenyataan bahwa sang suami lebih dulu meninggalkannya di dunia ini. Padahal, mereka baru menikah selama dua bulan saja.
Namun di balik kisah tragis ini menyimpan cerita indah yang telah dirajut oleh mereka sejak Firsta duduk di bangku SMA.
ADVERTISEMENT
Pada 2009, Fisrta bertemu dengan Mario pada sebuah perkumpulan komunitas pecinta musik di Batam. Siapa sangka pertemuan itu menjadi awal kisah mereka, musik yang sama-sama mereka sukai itu akhirnya menyatukan mereka menjadi sepasang kekasih.
Kisah cinta mereka begitu kuat, terbukti ketika Firsta lulus SMA. Ia menyusul Mario ke Jakarta dan bekerja bersama di sebuah studio musik. Firsta dan Mario terbilang cukup lama dalam menjalin hubungan asmara, terhitung tujuh tahun lamanya mereka berpacaran sampai akhirnya memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan pada 29 Mei 2016.
Hubungan keduanya kemudian mendapat cobaan terberat kala Mario divonis menderita penyakit jantung bawaan. Alih-alih meninggalkan, Fisrta justru dengan setia menemani Mario untuk pengobatan dan berusaha sembuh.
ADVERTISEMENT
Namun jodoh dan maut tak satupun bisa menerkanya. Baru dua bulan mereka menikah, Mario berpulang lebih dulu dan meninggalkan Fisrta. Tentu saja Fisrta sangat menderita, namun hidup dalam bayang kesedihan bukanlah pilihan, ia bangkit dan melanjutkan hidup.
Saat Firsta berusaha keluar dari kesedihannya, cobaan kembali menerpa. Lima bulan kepergian Mario, Firsta menggalami kecelakaan yang membuat dirinya dalam kondisi kritis selama beberapa minggu.
Keluarga dan kerabatnya berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nyawa Firsta. Namun takdir Tuhan berkehendak lain, Fisrta meninggal dan menyusul Mario.
Tiga kisah di atas hanyalah segelintir dari banyaknya cerita-cerita seru lainnya soal ingatan di masa remaja. Entah itu berakhir bahagia seperti Ayudia dan Ditto atau berakhir tragis seperti Firsta dan Mario. Kisah mereka telah memberikan kita pemahaman, bahwa rasa cinta hanya perlu diungkapkan dan diperjuangkan.
ADVERTISEMENT