Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kementan meminta petani di Sumatera Selatan (Sumsel) tidak perlu khawatir untuk menghadapi musim tanam kedua, April-Mei. Sebab, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), sudah menyetok pupuk sebanyak 300 ribu ton, terdiri dari pupuk subsidi maupun nonsubsidi.
ADVERTISEMENT
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan , Sarwo Edhy, berharap stok pupuk ini bisa digunakan dengan baik.
"Kita berharap petani bisa menerapkan pemupukan berimbang agar pupuk subsidi yang didapat mencukupi. Petani juga jangan terlalu ketergantungan dengan pupuk subsidi. Manfaatkan juga pupuk nonsubsidi jika dibutuhkan sehingga pertanian tidak terganggu," katanya, Senin (26/4).
Sementara itu, Direktur PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan, stok pupuk dipastikan mencukupi kebutuhan petani, baik pupuk subsidi maupun pupuk komersil.
Terkait pupuk subsidi, lanjut dia, pemerintah mengalokasikan 9 juta ton dari 24 juta ton kebutuhan petani.
“Jadi memang pasti tidak mencukupi kebutuhan pupuk subsidi ini, tapi kita (Pusri) juga tidak bisa memaksakan karena terkait keuangan negara,” kata dia.
Untuk itu, Pusri akan terus mengedukasi petani agar tepat dalam pemupukan sehingga produktivitas pertanian meningkat.
ADVERTISEMENT
“Memang ada selisih harga antara pupuk subsidi dengan pupuk komersil, tapi dapat tertutupi dengan peningkatan produktivitas,” kata dia.
Sejauh ini Pusri sudah meluncurkan pupuk NPK singkong yang mampu meningkatkan produksi dari 20 ton per hektar menjadi 40 ton per hektar.
Pada 2021, Pusri berkewajiban menyalurkan 230.000 ton pupuk urea dan NPK bersubsidi ke 17 kabupaten/kota di Sumsel.