Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
32 Santri di Ponpes Bogor Positif Corona Jadi KLB, Bima Arya Wajibkan Tes PCR
6 Juni 2021 19:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 32 santri di Pondok Pesantren Ma'had Tahfizh Alquran dan Bahasa Arab Bina Madani, Bogor, terkena corona. Kasus tersebut ditetapkan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) oleh Wali Kota Bogor Bima Arya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Satgas COVID-19 Kota Bogor mewajibkan Ponpes untuk melakukan tes PCR secara keseluruhan sebelum melakukan pembelajaran tatap muka.
Bima mengatakan pondok pesantren tersebut telah ditutup total.
"Iya [ini kejadian luar biasa seperti di Griya Melati]. Itu kan ditutup total sekarang. Ditutup total sekarang. Tapi hari ini sudah ada Posko di sana," ujar Bima Arya saat meninjau Posko Satgas PPKM di Griya Melati, Bubulak, Minggu (6/6).
"Jadi yang sudah di dalam tidak boleh keluar, yang di luar juga tidak boleh masuk gitu," tambah dia.
Terkait tes PCR, ia mengatakan, Satgas COVID-19 Kota Bogor tengah berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kota Bogor dan Satgas Kecamatan.
"Saya sudah meminta kepada kantor kemenag Bogor dan para camat untuk mendata yang mulai tatap muka karena banyak santri yang pulang dari kampungnya untuk di PCR dulu untuk tatap muka," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ia menegaskan, tes PCR ini dilakukan agar tidak terjadi klaster yang mirip di Perumahan Griya Melati. Sebab, warga di perumahan itu ada yang hasil swab PCR-nya positif meski hasil tes antigen-nya negatif.
"Semuanya sekarang (pesantren wajib PCR) di Bogor itu kita maksimalkan untuk PCR. Harus di PCR (bukan lagi antigen)," tegas Bima.
Untuk itu, ia meminta 420 santri beserta ustaznya harus melakukan tes PCR.
Sebelumnya 32 santri di pondok tersebut terkena corona. Dari jumlah tersebut, 24 orang menjalani karantina di Pasar Isolasi COVID-19 Kota Bogor BPKP Ciawi.
"8 orang dibawa keluarga dan kita antisipasi apa bila ada tambahan positif akan dikoordinasikan untuk tempatnya di BPKP juga," pungkasnya.
ADVERTISEMENT