Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sejak 12 September, RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi fasilitas yang disediakan pemerintah untuk mengisolasi pasien positif virus corona tanpa gejala (OTG). Khususnya bagi mereka yang tak bisa menjalani isolasi mandiri karena keterbatasan kondisi rumah.
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan, sejak dibuka Sabtu (12/9), saat ini sudah ada 651 OTG yang diisolasi di Wisma Atlet, tepatnya di Tower 5. Rencananya, Tower 4 juga akan dipakai untuk tempat isolasi OTG namun sampai saat ini masih belum difungsikan.
"Tower 5 sudah masuk mulai dari tanggal 12 (September) malam sampai dengan tadi pagi saya dapat laporan ada pasien baru yang OTG, jumlahnya (total saat ini) 651 orang. Kemudian untuk tower 4 belum difungsikan," jelas Doni saat konferensi pers secara virtual, Rabu (16/9).
Selain itu, Doni juga menjelaskan ketersediaan tempat tidur di Tower 6 dan 7. Dua tower ini khusus dipakai untuk pasien positif virus corona dengan gejala ringan dan sedang.
ADVERTISEMENT
"Kemudian Tower 6 dan 7 itu untuk pasien dengan gejala sedang dan ringan dan jumlah yang masih kosong jumlahnya lebih dari 1300 bed," ungkap Kepala BNPB itu.
Doni juga menjelaskan kondisi terkini di Tower 8 dan 9, yang khusus dipakai untuk ruang isolasi WNI yang baru tiba dari luar negeri. Saat ini sudah lebih dari 2.000 orang yang menghuni dua tower itu.
"(Dua tower) itu khusus untuk menerima warga negara kita yang kembali dari beberapa negara dan sudah puluhan ribu yang kembali, mereka yang kehilangan pekerjaan di luar negeri, lantas dirawat di tempat itu karena positif COVID-19, jumlahnya juga mencapai lebih dari 2.000 orang," terangnya.
Menurut Doni, para WNI ini bisa tetap tinggal di Wisma Atlet jika memang tidak ingin kembali ke kampung halamannya. Kebanyakan dari mereka masih menunggu informasi untuk mendapatkan pekerjaan di Jakarta maupun di kota-kota besar lainnya, karena kehilangan pekerjaan di luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Mereka-mereka ini ada kalanya sudah waktunya selesai, sudah pulih kembali, untuk kembali ke kampung halaman. Mereka minta izin untuk tetap tinggal di situ karena tidak ada lagi keluarganya dan mereka sama sekali kehilangan pekerjaan, menunggu kapan ada kesempatan untuk bekerja di kota-kota besar di Indonesia," pungkasnya.
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona