4 Ustaz Ponpes di Depok Diduga Cabuli Belasan Santri, Dilaporkan ke Polda Metro

29 Juni 2022 21:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengacara korban kasus dugaan pencabulan santriwati, Megawati di Polda Metro Jaya. Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengacara korban kasus dugaan pencabulan santriwati, Megawati di Polda Metro Jaya. Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang wanita bernama Megawati mengaku sebagai kuasa hukum dari 3 orang santriwati mendatangi Polda Metro Jaya, Rabu (29/6). Kedatangannya untuk melaporkan 4 orang ustaz di salah satu pesantren di Depok atas dugaan pencabulan.
ADVERTISEMENT
Laporan tersebut diterima di SPKT Polda Metro Jaya terbagi dalam 3 Laporan Polisi terpisah. Yakni laporan nomor: LP/B/3082/VI/SPKT/PMJ; LP/B/3083/VI/SPKT/PMJ; dan LP/B/3084/VI/SPKT/PMJ.
Dalam ketiga laporan itu, terduga pelaku dituding melanggar pasal yang sama yakni Pasal 76 E Jo Pasal 82 dan atau Pasal 76 D Jo Pasal 81 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang perlindungan anak.
"Pelakunya ada 5 orang dari pondok pesantren itu. Empat ustaz, 1 kakak kelas mereka yang di bawah umur," kata kuasa hukum korban, Megawati kepada wartawan.
Megawati menyebut, diduga aksi para pelaku itu telah berlangsung selama satu tahun terakhir. Namun, aksi tersebut baru terungkap sepekan yang lalu, karena para korban sempat mendapat ancaman dari pihak pondok pesantren, karena melaporkan apa yang mereka alami.
ADVERTISEMENT
"Anak-anak itu sudah lapor ke pihak pondok pesantren, ke kepala santriwati dan tanggapannya bahwa di situ sebagai ancaman dibilang bahwa 'jangan kasih tahu sama ibu kamu ya, kasian nanti ibu kamu malah kepikiran'," ujar Megawati.
"Nah, jadi kita baru tahu kasusnya setelah anak itu pulang dari pondok di jemput orang tuanya," tambahnya.
Para santriwati itu mengaku mendapatkan perlakuan bejat dari para pelaku di salah satu ruangan di pondok pesantren itu. Mereka awalnya dipanggil untuk masuk ke dalam ruangan itu.
"Jadi setiap malam mereka datang ke kamar itu dan dibekap dan dilakukan itu (pencabulan). Dan ada yang di kamar mandi, ada yang di ruangan kosong," beber dia.
Namun hingga saat ini, lanjut Megawati, baru ada 3 orang yang berani membuat laporan polisi terkait hal tersebut. Megawati sendiri belum mengungkap identitas terduga pelaku.
ADVERTISEMENT
"Dari 11 orang yang dilecehkan, yang berani untuk speak up hanya 5 orang, tapi sekarang yang diperiksa baru 3 orang. Potensi korban lain ada. Ada dua korban lain insyallah akan diselidiki. Besok dengan tim lawyer baru mau merapat ke rumah korban, kebetulan baru dapat alamatnya," pungkasnya.
kumparan sudah mengkonfirmasi laporan tersebut ke Kabid Humas Polda Metro Jaya, tapi belum ada jawaban.