453 Santri dan Pengurus Pondok Pesantren di Bogor Jalani Tes Corona Massal

6 Juni 2021 15:18 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Bogor Bima Arya memberikan arahan penanganan COVID-19 usai 32 santri ponpes positif corona.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Bogor Bima Arya memberikan arahan penanganan COVID-19 usai 32 santri ponpes positif corona. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sebanyak 453 santri dan pengurus Pondok Pesantren Ma'had Tahfizh Al-Quran dan Bahasa Arab Bina Madani, Harjasari, Bogor, menjalani tes corona rapid antigen massal pada Minggu (6/6). Tes tersebut diselenggarakan oleh Satgas COVID-19 Kota Bogor.
ADVERTISEMENT
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan dari total 453 tersebut, 24 orang diisolasi ke Pusat Isolasi Kota Bogor BPKP Ciawi.
"Sisanya ada 8 orang santri yang ditarik oleh orang tuannya. Nanti kita koordinasikan melalui dinas masing-masing daerah santrinya untuk melakukan penanganan," ujar Didie di lokasi kepada wartawan, Minggu (6/6).
Selain itu, Satgas juga akan melakukan tes PCR secara massal kepada pengurus pondok pesantren dan juga santri.
"Jadi penanganannya tentu standar ya kami koordinasi dengan pengurus Ponpes Bina Madani untuk bagaimana semaksimal mungkin mendapatkan konfirmasi dari swab test PCR agar penanganan medisnya lebih tepat," imbuhnya.
Ia menegaskan potensi penyebaran corona terjadi setelah Lebaran Idul Fitri karena ada kontak dengan warga yang berada di luar Bogor. Selain itu, ada juga faktor rendahnya disiplin protokol kesehatan (prokes).
ADVERTISEMENT
"Karena memang faktor penyebaran itu banyak ya. Karena Kerumunan karena tidak disiplin kemudian juga memang mereka kembali dari zona merah masuk ke Bogor dan lain sebagainya," imbuhnya.
Tes massal itu dilakukan setelah 32 santri di Ponpes tersebut positif corona. Untuk menindaklanjuti temuan tersebut, Satgas COVID-19 Kota Bogor kemudian melakukan tes corona secara massal.