48 Rumah di Cianjur Rusak Akibat Pergerakan Tanah, 173 Orang Mengungsi

24 November 2024 20:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah rusak akibat pergerakan tanah di Cianjur. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rumah rusak akibat pergerakan tanah di Cianjur. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sebanyak 173 orang terpaksa mengungsi akibat pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Takokak dan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Rumah mereka rusak berat.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, mengatakan pergerakan tanah terjadi karena curah hujan yang lebat mengguyur kawasan itu sejak Sabtu (23/11) kemarin.
"Jumlah warga di Kecamatan Takokak yang mengungsi sebanyak 87 jiwa. Untuk yang di wilayah Kecamatan Kadupandak, laporan terbaru dari lapangan, jumlahnya saat ini 86 jiwa," kata Asep kepada wartawan, Minggu (24/11).
Asep menyebutkan, warga terdampak saat ini menumpang di rumah penduduk yang tidak terdampak, termasuk rumah kerabat dan anggota keluarga mereka.
Rumah rusak akibat pergerakan tanah di Cianjur. Foto: Dok. Istimewa
Personel gabungan dan relawan, lanjut Asep, telah diterjunkan ke lokasi bencana untuk segera melakukan penanganan terhadap warga yang terdampak.
"Saat ini kita utamakan dapur umum di dua lokasi tersebut, untuk memenuhi kebutuhan logistik warga terdampak," jelasnya.
ADVERTISEMENT
48 Rumah Rusak Parah
Camat Takokak, Dadan Ardiansyah mengungkapkan, sebanyak 48 rumah warga terdampak pergerakan tanah dengan tingkat kerusakan ringan dan berat.
"Tersebar di tiga kampung, yakni Kampung Cibuluh 30 rumah, Kampung Bobojong, 10 rumah dan Kampung Sinarpusaka delapan rumah," ucap Dadan.
Dadan menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan korban dan mencari titik aman lokasi pengungsian.
Rumah rusak akibat pergerakan tanah di Cianjur. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rumah rusak akibat pergerakan tanah di Cianjur. Foto: Dok. Istimewa
"Saat ini yang kebutuhan yang diperlukan, tenda untuk pengungsian dan penyelamatan barang-barang. Tidak ada korban jiwa," imbuhnya.