Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
5 Berita Populer: Ceramah Oki Setiana Dewi Tuai Kritik; PTM 50% di PPKM Level 2
4 Februari 2022 6:49 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Sejumlah peristiwa penting dan menarik menjadi berita populer pada Kamis (3/2). Mulai dari pemerintah putuskan PTM 50% di daerah PPKM Level 2 hingga isi ceramah Oki Setiana Dewi yang tuai kritikan.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti perkembangan berita terkini dan populer di hari kemarin, berikut kumparan rangkum lima di antaranya. Apa saja?
Pemerintah Putuskan Daerah PPKM Level 2 PTM 50%
Kasus corona di Indonesia yang tengah melonjak tajam berpengaruh ke pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM ). Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek, Suharti, menyatakan mulai Rabu (3/2) PTM terbatas di daerah PPKM Level 2 dapat dilaksanakan dengan kapasitas 50 persen, tak lagi mutlak ada opsi 100 persen.
Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Kemendikbudristek, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Agama (Kemenag) telah menyetujui keputusan ini.
"PTM terbatas dapat dilaksanakan dengan jumlah peserta didik 50 persen pada daerah PPKM Level 2," kata Suharti, Kamis (3/2).
ADVERTISEMENT
Namun di sisi lain, apabila ada daerah PPKM Level 2 yang kasus coronanya terkendali tetap boleh PTM 100 persen.
Jerinx soal Dokter Tirta Tak Mau Jadi Saksi: Tindakan Penakut
Pihak Jerinx SID sempat meminta Dokter Tirta untuk menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan pengancaman melalui media elektronik. Jerinx terjerat kasus itu usai dilaporkan ke polisi oleh pegiat media sosial Adam Deni.
Kendati demikian, Dokter Tirta menolak untuk menjadi saksi dalam persidangan Jerinx.
Drummer SID itu memberikan tanggapan mengenai keputusan yang diambil oleh Dokter Tirta.
“Saya lihat sebagai tindakan penakut, sih,” kata Jerinx di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (2/2).
Herry Wirawan Minta Keringanan Hukuman karena Ingin Rawat dan Besarkan Anak
Sidang lanjutan perkara pemerkosaan yang dilakukan oleh Herry Wirawan kepada santrinya terus bergulir di pengadilan dengan agenda pembacaan duplik atau tanggapan dari kuasa hukum atas replik yang telah disampaikan oleh jaksa. Sidang digelar secara tertutup.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kasipenkum Kejati Jabar Dodi Gazali Emil usai persidangan mengatakan, bahwa penasihat hukum dari Herry tetap meminta keringanan atas tuntutan yang telah dibacakan oleh jaksa. Adapun jaksa sebelumnya diketahui menuntut mati dan kebiri terhadap mati Herry.
"Ya, pada dasarnya, kemarin kita sudah replik ya, pada hari ini kita dengarkan duplik dari penasihat hukum pada dasarnya tetap pada pembelaan yang sebelumnya dan terdakwa tetap meminta keringanan dari tuntutan yang sudah kami bacakan dari persidangan sebelumnya," kata dia di PN Bandung, Kamis (3/2).
Hal senada dikatakan Jaksa Penuntut Umum dari Kejati Jabar, Rika Fitriani. Menurut dia, selain meminta agar hukumannya diringankan, Herry juga dalam sidang itu meminta diberikan kesempatan untuk membesarkan anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Isi Ceramah Dinilai Normalisasi KDRT, Oki Setiana Dewi Tuai Kritikan
Sang suami, dikisahkan Oki Setiana Dewi, secara sadar memukuli wajah sang istri hingga istrinya menangis. Di tengah situasi tersebut, kedua orang tua sang istri datang, namun istri tersebut tidak menceritakan apa yang baru saja terjadi padanya saat sang ibu bertanya mengapa matanya sembab dan menangis.
"Padahal bisa istrinya ngadu sama orang tuanya, 'Aku baru dipukul, ada KDRT kekerasan dalam rumah tangga, suamiku itu.' Tapi, dia malah mengatakan bahwa dia rindu dengan ayah dan ibunya. 'Ibu, Ayah, ya, Allah, aku tadi berdoa sama Allah, aku rindu sama Ayah dan Ibu, sudah lama enggak ketemu,'" beber Oki.
ADVERTISEMENT
Usai video ceramahnya viral, Oki Setiana Dewi pun langsung mendapat kecaman. Banyak yang menilai isi ceramah Oki dianggap menormalisasi KDRT. Bahkan, banyak yang menganggap tak pantas seorang ustazah perempuan menyampaikan ceramah seperti itu.
Penjelasan Bumame soal Seorang Ibu Protes Terima Hasil Positif PCR Sebelum Tes
Sebuah video menunjukkan seorang perempuan protes terhadap perusahaan layanan PCR dan antigen Bumame Farmasi viral di media sosial. Ia mengaku mendapatkan hasil tes PCR dan antigen positif padahal ia belum dites.
"Saya dikirimi hasil tes antigen dan tadi pagi saya dikirimi hasil tes PCR, sementara saya belum datang. Ini kan aneh sekali, saya belum datang, tapi kok sudah dikirimi hasil. Terus dua-duanya positif lagi," kata seorang perempuan dalam video tersebut yang belakangan diketahui bernama Zakiah.
ADVERTISEMENT
Zakiah marah atas keteledoran Bumame yang merugikan dirinya.
Pihak Bumame pun telah menyampaikan permohonan maaf tertulis kepada Zakiah melalui surat. Surat permohonan maaf tersebut diteken oleh Direktur Utama Bumame Farmasi James Wihardja yang mengaku salah karena ada kelalaian staf lapangan dan memberikan penjelasan rinci mengenai kejadian yang menimpa Zakiah.