5 Berita Populer: Imam Nahrawi Dituntut 10 Tahun hingga Syifa Ditemukan di Garut

Terdakwa kasus suap pengurusan proposal dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Imam Nahrawi mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Sejumlah peristiwa penting dan menarik menjadi berita populer pada Jumat, (11/6). Mulai dari Imam Nahrawi dituntut 10 tahun penjara hingga Syifa si gadis Bandung ditemukan di Garut.

Bagi Anda yang tak sempat mengikuti perkembangan berita terkini di hari sebelumnya, kumparan merangkum lima berita populer. Apa saja?

Imam Nahrawi Dituntut 10 Tahun

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, dituntut 10 tahun penjara. Jaksa KPK meyakini politikus PKB itu menerima suap dan gratifikasi.

Dalam perkara suap, Imam Nahrawi dinilai terbukti menerima Rp 11,5 miliar. Sementara dalam perkara gratifikasi, Imam dinilai terbukti menerima sebesar Rp 8.648.435.682 selama kurun 2015-2018.

Data Harian Corona Dipertanyakan

Epidemiolog FKM UI, Pandu Riono, mengkritisi data corona harian yang diumumkan pemerintah. Menurutnya, data itu tidak sesuai dengan ilmu wabah atau epidemiologi.

Menurut Pandu, data yang diumumkan bukanlah kasus yang terjadi 24 jam sebelumnya. Sebaliknya, kata dia, data yang diumumkan adalah hasil lab terkonfirmasi yang tak jelas kapan sesungguhnya kasus itu terjadi.

Update Corona di RI

Pasien positif virus corona di Indonesia kembali bertambah. Per Jumat (12/6) pukul 12.00 WIB, jumlah pasien positif bertambah 1.111 orang, sehingga total kini ada 36.406 terjangkit corona.

Sementara itu, jumlah pasien meninggal menjadi 2.048 orang. Kemudian pasien sembuh menjadi 13.213 orang.

Syifa Ditemukan di Garut

Syifa Aafiyah (18) yang pergi dari rumah pada tanggal 3 Juni lalu akhirnya berhasil ditemukan polisi. Ia ditemukan di rumah kontrakan yang berada di Kabupaten Garut

Polisi menyebut Syifa meninggalkan rumah karena permasalahan dengan ibundanya, Ita Rostiawati. Meski begitu, polisi belum merinci apa permasalahan yang terjadi antara anak dan orang tua tersebut.

Geprek Bensu Bukan Milik Ruben

Ruben Onsu dilarang menggunakan nama Geprek Bensu sebagai usaha bisnisnya. Keputusan itu menyusul putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak gugatan Ruben soal hak atas kepemilikan nama Bensu.

Dengan demikian, merek Bensu dinyatakan menjadi milik PT Ayam Geprek Benny Sujono, yang memiliki usaha kuliner I Am Geprek Bensu.

***

(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)

Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.