5 Berita Populer: Jokowi Negatif Corona hingga Alat Rapid Test

20 Maret 2020 6:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
ADVERTISEMENT
Sejumlah peristiwa penting dan menarik menjadi berita populer pada Kamis (19/3). Mulai dari pengumuman hasil tes COVID-19 Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana hingga alat tes virus corona (rapid test) yang tak dibagikan gratis.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti perkembangan berita terkini di hari sebelumnya, kumparan merangkum lima berita populer di antaranya. Apa saja?
Joko Widodo dan Ibu Iriana Negatif COVID-19
Presiden Joko Widodo memegang tangan Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat menikmati senja di Kaimana, Papua Barat. Foto: Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo akhirnya mengumumkan hasil tes deteksi COVID-19. Dari hasil yang diterima, keduanya dinyatakan negatif virus corona.
“Saya dan Ibu Iriana sudah melaksanakan tes deteksi COVID-19 empat hari yang lalu, dan sudah keluar hasil tesnya. Alhamdulillah dinyatakan negatif,” ucap Presiden Jokowi dalam siaran pers Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis (19/3).
Tingkat Kematian Pasien Corona di Indonesia 8 persen
Simulasi penanganan pasien yang diduga terinfeksi virus Corona di RSUP Sanglah Denpasar, Bali. Foto: Denita br Matondang/kumparan
Jumlah kasus positif corona meninggal di RI bertambah. Kini menyentuh angka 25. Hal itu disampaikan oleh jubir pemerintah soal penanganan corona di Indonesia, Achmad Yurianto, di Gedung BNPB, Kamis (19/3).
ADVERTISEMENT
"Total kasus 25 orang. Kurang lebih 8 persen dari total kasus yang positif dirawat yakni 309," kata Yurianto.
Kegiatan di Rumah Ibadah Ditunda 2 Minggu
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menggelar konferensi pers terkait virus corona atau COVID-19 di Balai Kota, Jakarta. Foto: Efira Tama Thenu/kumparan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menunda semua kegiatan di rumah ibadah yang mengundang banyak orang. Hal ini berlaku selama 2 minggu ke depan.
"Kegiatan peribadatan yang diselenggarakan bersama-sama di rumah ibadah kita sepakati ditunda untuk sementara waktu 2 minggu ke depan, nanti kita pantau kondisinya," kata Anies saat konferensi pers di Balai Kota, Jakarta, Kamis (19/3).
Penumpang Garuda Jakarta-Sydney Positif Corona
Ilustrasi Pesawat Garuda Indonesia. Foto: REUTERS
Seorang wanita di Canberra positif terinfeksi virus corona usai pulang dari Jakarta dengan pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 712 tujuan Sydney.
ADVERTISEMENT
Menyikapi kondisi ini, pihak Garuda Indonesia menyatakan telah melakukan upaya pencegahan virus corona. Pesawat yang digunakan dalam penerbangan itu telah disemprot disinfektan.
"Sesuai standar Garuda Indonesia pesawat ex GA 712 telah dilakukan pembersihan disinfeksi (disinfektan)," jelas Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, saat dihubungi, Kamis (19/3).
Alat Rapid Test Corona Tiba dari China
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Kementerian BUMN menyatakan alat tes virus corona atau rapid test yang diimpor dari China sudah tiba. Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan bagi rumah sakit yang menginginkan alat tersebut, mereka harus membelinya dari RNI selaku pengimpor.
Dalam perbincangan online yang dilakukan Arya sebelumnya, Rabu (18/3), dia mengatakan alat rapid test ini tak akan dijual dengan harga mahal. Alat tes ini bakal dijual dengan harga terjangkau, meski dia tak menyebutkan berapa nilai per produknya.
ADVERTISEMENT
"Harga (alatnya) enggak mahal, lebih murah daripada tes di rumah sakit. Kalau sudah ada tes ini, masalah bisa terselesaikan, meski ini bukan yang terakhir, masih ada tahap lainnya seperti tes laboratorium. Tapi paling enggak dengan (rapid test) ini, bisa tahu ada indikasi corona," ujarnya.