Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Berita Populer: Roy Suryo Dipolisikan; Grup C Piala Presiden Tanpa Penonton
21 Juni 2022 6:18 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sejumlah peristiwa penting dan menarik menjadi berita populer pada Senin (20/6). Mulai dari Roy Suryo dipolisikan terkait stupa mirip Jokowi hingga Grup C Piala Presiden digelar tanpa penonton.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti perkembangan berita terkini di hari kemarin, kumparan merangkum lima berita populer berikut. Apa saja?
Roy Suryo Dipolisikan soal Meme Stupa Jokowi
Roy dilaporkan perwakilan umat Buddha bernama Herna Sutana. Dia menjelaskan, apa yang telah dilakukan oleh Roy sangatlah menyinggung agamanya.
"Ada kata-kata yang sangat menyinggung kami sebagai umat Buddha, kata-kata yang dicantumkan terlapor adalah mengubah ikonik Borobudur. Kalimat yang dia tambahkan adalah lucu hehehe ambyar. Itu bahasa yang betul-betul melecehkan," ujar Herna kepada wartawan, Senin (20/6).
Jokowi Sindir Bulog: Ambil Banyak Beras Petani, Tapi Enggak Bisa Jualnya
Presiden Jokowi meminta semua pihak mulai dari petani hingga BUMN meningkatkan produksi beras nasional. Kebutuhan pangan yang satu ini sangat penting di tengah ancaman krisis karena situasi global yang tak lagi kondusif.
ADVERTISEMENT
Tak hanya memproduksi beras dalam jumlah besar, Jokowi juga minta penyerapannya dilakukan dengan benar. Menurutnya, harus ada off taker yang benar-benar serius membeli beras petani hingga mampu menjualnya ke masyarakat. Dalam arahannya ini, dia menyindir Perum Bulog yang dinilainya tak mampu menjalankan tugas tersebut.
"Kalau sudah diambil, jangan kayak Bulog. (Mereka) ambil dari petani banyak, stop. Enggak bisa jual, sehingga kualitasnya turun dan ada yang busuk, rusak," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/6).
Grup C Piala Presiden Digelar Tanpa Penonton
Venue pertandingan di Grup C Piala Presiden 2022 resmi dipindahkan. Polda Jawa Barat menunjuk Stadion Si Jalak Harupat (SJH) sebagai pengganti Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
ADVERTISEMENT
Pemindahan venue pertandingan ini disebabkan karena adanya insiden yang memakan korban jiwa dalam laga Persib vs Persebaya di Stadion GBLA pada Jumat (17/6) lalu. Terdapat dua orang Bobotoh yang dinyatakan meninggal dunia usai berdesakan di area stadion.
Guna menghindari kejadian serupa, pihak kepolisian memutuskan untuk memindahkan venue pertandingan ke Stadion SJH. Nantinya, dua laga sisa di Grup C Piala Presiden 2022 bakal digelar di stadion tersebut dan tanpa dihadiri penonton.
WHO Ungkap Penyebab Corona RI Naik
Kementerian Kesehatan (Kemenkes ) RI menggelar pertemuan pertama Menteri Kesehatan Negara Anggota G20 atau The 1st G20 Health Ministers Meeting di Hotel Marriot, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (20/6/2022).
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO ) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan di masyarakat telah bermunculan persepsi bahwa corona telah mereda, padahal kasus penularan corona masih terjadi.
ADVERTISEMENT
"(Penularan) termasuk di negara Anda (negara para delegasi G20) hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa pengujian dan pengurutan (genome sequencing) yang menurun tajam," kata Tedros.
Dia menjelaskan, bahwa sampai saat ini masih ada 40 persen populasi di dunia yang belum melakukan vaksinasi corona.
"40 persen dari populasi dunia masih belum tervaksinasi (corona)," bebernya.
Padahal, menurutnya risiko kemunculan varian virus Corona baru masih mungkin terjadi. Pihaknya dalam hal ini WHO tentu khawatir jika genome sequencing masih terus menurun.
Tamara Bleszynski Polisikan Keluarganya
Artis Tamara Bleszynski melapor ke Polda Jabar terkait dengan kasus dugaan penggelapan aset. Dia melaporkan tiga orang dalam kasus itu.
Tiga orang yang dilaporkan itu diduga masih keluarga dari Tamara Bleszynski. Hal tersebut diungkap oleh Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo.
ADVERTISEMENT
"Dari data yang ada, sepertinya ini memang masalah keluarga ya, karena identitas nama itu sama dengan fams (family) korban," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo kepada wartawan pada Senin (20/6).
ADVERTISEMENT