5 Catatan Kompolnas untuk Polda Maluku soal Bentrok Brimob vs Polantas di Tual

30 Juli 2024 18:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti. Foto: Fanny Octavianus/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti. Foto: Fanny Octavianus/ANTARA
ADVERTISEMENT
Kompolnas menyesalkan kasus bentroknya Brimob BKO dengan Polantas Polres Tual pada Minggu (28/7) malam. Kedua pihak memang telah bertemu dan sepakat menyelesaikan kasus itu secara internal.
ADVERTISEMENT
Anggota Kompolnas, Poengky Indarti, mengatakan ada 5 catatan penting dari Kompolnas untuk Polda Maluku. Pertama, Kompolnas meminta Polda Maluku menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.
"Pimpinan harus meminta maaf kepada masyarakat atas keonaran yang dibuat para anggotanya," kata Poengky saat dikonfirmasi kumparan pada Selasa (30/7).
Catatan kedua, lanjut Poengky, tak boleh ada ego antar lintas sektoral. Menurutnya, ego sektoral merusak kerja sama yang terjalin antar satuan kerja di tubuh Polri.
"Brimob adalah bagian dari Polri, sehingga tidak benar jika Brimob dianggap bukan bagian dari Polri," ucap dia.
Apel gabungan Satlantas Polres Kota Tual dengan BKO Brimob di lapangan Polres Tual, Selasa (30/7/2024). Foto: kumparan
Catatan ketiga, Poengky menyebut peristiwa itu diakibatkan semangat solidaritas yang ditafsirkan secara keliru.
Kemudian keempat, Kompolnas meminta Polri mengungkap penyebab bentrok Brimob BKO dan Polantas Polres Tual. Ini untuk menjawab tanya di masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Kelima, para pelaku semuanya harus diperiksa dan diproses hukum, termasuk atasan langsung yang gagal mengawasi para anggotanya, sehingga ada efek jera dan peristiwa serupa tidak akan terjadi lagi," ujarnya.
Letusan senjata pecah di Tual, kantor polisi dan anggota polisi terluka, Minggu (28/7/2024) malam. Foto: Dok Istimewa
Kontak senjata pecah di Jalan Gajah Mada, Kota Tual, Provinsi Maluku, Minggu (28/07) malam. Selain menyebabkan kerusakan pada kantor Polres Tual akibat terkena peluru, dua anggota juga dilaporkan mengalami luka-luka.
Keributan antar polisi itu sempat direkam warga dan beredar luas di grup-grup WhatsApp. Dalam rekaman video, tampak sejumlah aparat dari kepolisian menggunakan seragam lengkap dan senjata berlari menuju suatu lokasi.
Bersamaan dengan itu, terdengar bunyi tembakan berulang kali. Tampak juga beberapa orang mengenakan seragam hitam dan coklat.