5 Fakta Ledakan Gudang Amunisi Mako Brimob Semarang

15 September 2019 4:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom temuan dari masyarakat, setelah terjadinya ledakan di gudang tersebut, di kompleks Markas Brimob Polda Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2019). Foto: ANTARA/R. Rekotomo
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom temuan dari masyarakat, setelah terjadinya ledakan di gudang tersebut, di kompleks Markas Brimob Polda Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2019). Foto: ANTARA/R. Rekotomo
ADVERTISEMENT
Sabtu (14/9) pagi, warga Semarang, Jawa Tengah, dikejutkan oleh kebakaran di Mako Brimob Srondol. Kebakaran berujung ledakan itu terjadi di gudang penyimpanan amunisi atau bahan ledak temuan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kebakaran ini terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, saat petugas jaga di Mako Brimob Srondol melihat kebakaran disertai ledakan dari gudang penyimpanan. Api yang terbakar semakin membesar, sehingga warga di sekitar lokasi harus dievakuasi.
Petugas sempat mengalami kesulitan memadamkan api, karena terjadi beberapa kali ledakan. Rumah-rumah warga juga ikut rusak imbas ledakan yang terjadi.
Berikut kumparan rangkum fakta-fakta ledakan gudang amunisi di mako Brimob Srondol:
Gudang yang Meledak Berisikan Amunisi Sisa Perang Dunia II
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengungkapkan gudang yang terbakar menyimpan amunisi sisa Perang Dunia II. Amunisi yang disimpan merupakan barang bukti yang ditemukan masyarakat dan diamankan polisi.
“Ledakan tersebut diduga sementara memang berasal dari handak (bahan peledak) temuan masyarakat sisa Perang Dunia II,” ujar Dedi di kantornya, Sabtu (14/9).
ADVERTISEMENT
Dedi merinci, handak tersebut terdiri dari jenis bom ranjau dan mortir dalam berbagai ukuran.
“Ada 6 buah mortir besar yang ukurannya sekitar 120 cm dengan diameter 60 cm. 3 mortir sedang ukuran panjang 75 cm, diameter 80cm. Kemudian 8 buah mortir kecil ukuran 30 cm diameter 25cm dan 1 buah bom ranjau ukuran panjang 55 cm dan diameter 80 cm,” kata Dedi.
Sejauh ini, Dedi menduga kebakaran disebabkan oleh bom ranjau yang tersimpan di gudang tersebut.
Gudang Penyimpanan Tak Ideal
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza Dahniel, mengungkapkan gudang amunisi yang terbakar hanya berukuran 6x6 meter. Menurutnya, ukuran ruangannya memang tak ideal.
"Belum ideal itu (sebagai gudang penyimpanan bahan peledak),” ujar Rycko.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, berbagai jenis peledak yang tersimpan di gudang tersebut masih dalam proses pengajuan untuk di-disposal atau dimusnahkan ke PT Dahana, perusahaan negara di bidang industri bahan peledak.
Kondisi gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom temuan dari masyarakat, setelah terjadinya ledakan di gudang tersebut, di kompleks Markas Brimob Polda Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2019). Foto: ANTARA/R. Rekotomo
Sedangkan jika tidak dimusnahkan, berbagai jenis peledak ini semestinya disimpan di dalam bunker.
"Sudah diajukan proses penyimpanan, konstruksi yang diusulkan ke PT Dahana. Kalau belum bisa diserahkan ke PT Dahana, penyimpanan sementara harus bunker tapi harus survei dulu karena benda ini berbahaya kalau di permukaan tanah. Masih proses," jelasnya.
44 Rumah Rusak Akibat Ledakan
Polisi melihat rumah warga yang mengalami kerusakan akibat dampak dari ledakan gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom milik Brimob Polda Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2019). Foto: ANTARA/R. Rekotomo
Kebakaran yang diikuti ledakan ini mengakibatkan permukiman di sekitar Mako Brimob rusak. Polda Jateng mencatat sejauh ini 44 rumah warga rusak, mulai dari genting roboh hingga kaca jendela pecah.
ADVERTISEMENT
"Rusaknya mulai kaca pecah, plafonnya rusak, dan gentingnya juga rusak," tutur Rycko.
Rycko memastikan biaya perbaikan rumah warga akan ditanggung sepenuhnya oleh Polda Jateng. Selain itu, dua mobil warga juga ikut rusak. Dalam kejadian ini, dipastikan tidak ada korban jiwa dari warga.
Seorang Anggota Polisi Terluka
Komandan Batalyon Gegana Brimob Srondol, Semarang, AKBP Syaiful Anwar, menjadi korban kebakaran yang disertai ledakan di gudang penyimpanan bahan peledak. Syaiful dalam peristiwa itu mengalami luka ringan di tangan dan di kepala.
Syaiful langsung dilarikan ke RS Banyumanik Semarang mendapatkan perawatan.
"Satu anggota Brimob luka ringan di tangan dan kepala dan sudah dibawa ke RS Banyumanik dan diperbolehkan pulang,"
Gudang Amunisi yang Terbakar Masih Berpotensi Meledak
Rumah warga yang hancur akibat ledakan di Mako Brimob Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Tim Labfor, Jibom, Inafis, dan penyidik dari Polda Jateng segera melakukan olah TKP untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab terjadinya kebakaran gudang amunisi.
ADVERTISEMENT
Namun, Rycko memprediksi pemeriksaan akan memakan waktu lama. Sebab, pihaknya meyakini masih terdapat bahan peledak atau mortir yang tertimbun di reruntuhan tembok.
"Masih ada beberapa yang tertimbun dengan tembok dan kerangka-kerangka dari atap rumah ini memerlukan waktu," kata Rycko.
Para penyidik masih belum bsia masuk ke lokasi dengan alasan keamanan. Rycko menyebut masih ada potensi terjadi ledakan susulan, sehingga pihaknya tak ingin mengambil banyak risiko untuk mempercepat proses investigasi.