news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Wisatawan yang Hanyut di Pantai Goa Cemara Bantul Diduga Terseret ke Palung

6 Agustus 2020 16:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi laut. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi laut. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Tim SAR gabungan terus mencari 5 wisatawan yang terseret ombak di Pantai Goa Cemara, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, pada Kamis (6/8). Diketahui pada awalnya 7 orang yang hanyut, namun 2 sudah ditemukan dan dinyatakan meninggal dunia di puskesmas. Sementara 5 orang lainnya masih hilang.
ADVERTISEMENT
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah 4 Bantul, Dwi Riaspamuji, mengatakan 7 wisatawan itu tergulung ombak saat bermain bola di pinggir pantai sekitar pukul 09.30 WIB. Para korban ini diduga terseret ke palung.
"Kronologi kejadian satu keluarga anak-anak berjumlah empat didampingi satu orang tua bermain bola di pinggiran pantai. Pantai itu tempatnya di palung. Tiba-tiba ombak besar datang, dua orang ikut menolong kedua korban terseret semua," kata Dwi ditemui di lokasi, Kamis (6/8).
"Jumlahnya (hanyut) 7 orang. Adanya anggota kita dan warga bisa menyelamatkan 2 orang yang dewasa. Namun dalam kita melakukan evakuasi karena tempat puskemas sesampainya pemeriksaan petugas medis korban meninggal dunia di Puskemas Sanden," ujarnya.
Ilustrasi tenggelam Foto: Thinkstock
Dwi menjelaskan, para wisatawan tidak mengetahui bahwa di pantai tersebut terdapat palung. Secara kasat mata memang laut tampak landai, tetapi pada arus bawah kencang dan bisa menyedot ketika ada orang yang hanyut.
ADVERTISEMENT
"Kalau tidak bisa bertahan tidak bisa berenang pasti akan tenggelam dan terseret ke tengah arus bawah," ujarnya.
Para korban ini sebelumnya telah diimbau agar tidak bermain di wilayah rawan. Namun kemungkinan para wisatawan tersebut kurang mengikuti arahan petugas.
"Mungkin disitu kurang menghiraukan," katanya.
Adapun mengenai papan peringatan, kata Dwi, sudah dipasang beberapa minggu yang lalu. Namun rupanya papan peringatan itu rusak diterjang ombak.
"Papan peringatan mungkin terkait kemarin memasang keadaan ombak dan abrasi terbawa arus baru Minggu lalu. Ombak besar sejak dua minggu lalu," tutupnya.