Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
7 Polisi Penganiaya Perawat RS Bandung Masih Diperiksa dan Ditahan di Sel Khusus
10 November 2022 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra, angkat bicara terkait kasus 7 oknum polisi yang menganiaya perawat Rumah Sakit Bandung bernama Wanda.
ADVERTISEMENT
Panca mengatakan, para pelaku masih menjalani pemeriksaan dan ditahan di tempat khusus. Status pelaku masih terperiksa dan belum ditetapkan menjadi tersangka .
"Terperiksa, karena kita mekanismenya melalui hukum dan kode etik," ujar Panca kepada wartawan di Mapolda Sumut, Kamis (10/11).
Pasca memastikan para pelaku akan diproses secara hukum maupun etik.
"Perkaranya sudah ditangani di Polda kemarin, untuk memprosesnya kita sudah bertemu dengan pihak keluarga korban kemarin, bagaimana pendapat mereka. Proses hukum masih berjalan. Mereka (pelaku), sekarang ditempatkan di tempat khusus di sel," ungkap Panca
Berikut 7 polisi yang terlibat penganiyaan perawat inisial Wanda berasal dari Ditsamapta Polda Sumut, Inisialnya.
Awal Mula Kasus Kongkow di Kafe
Kasus ini bermula saat pelaku Bripda T alias Tito dan 3 teman wanitanya, Ayu perawat RS Bandung, lalu DB dan IT yang merupakan seorang mahasiswi sedang nongkrong di sebuah kafe, Sabtu (5/11). Mereka minum alkohol di kafe hingga Minggu (6/11) dini hari.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 04.00 WIB, mereka memesan dua kamar di sebuah hotel. Karena IT dan Ayu mabuk, keduanya di tempatkan di kamar yang sama. Tujuannya, agar tidak membuat onar. Bripda T lalu mengunci keduanya dari luar.
Merasa tidak senang, Ayu menelepon sekuriti RS Bandung dan perawat bernama Wanda. Mereka lalu datang ke hotel tempat Ayu dan IT dikunci.
Sempat terjadi cekcok antara Bripda T sekuriti RS Bandung dan Wanda. Saat berdebat, diduga Wanda dan sekuriti RS Bandung mengeluarkan kalimat yang menyinggung Bripda T. Mereka mengatakan Bripda T seorang sekuriti padahal Bripda T menjelaskan dirinya polisi.
“Ada kata-kata dari seseorang sekuriti ataupun perawat RS Bandung mengatakan ke Bripda T 'samanya kita security, sama lah kita sekuriti',” ujar Hadi.
ADVERTISEMENT
Perkataan itu yang memantik kemarahan Bripda T. Dia kemudian menghubungi 6 teman satu angkatannya dan seorang warga sipil. Mereka kemudian menyerang korban di RS Bandung hingga babak belur.