Polrestabes Medan Masih Proses Pemecatan 5 Polisi Penganiaya Perawat RS

9 November 2022 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda saat menyampaikan keterangan kepada wartawan, Minggu (6/11/2022). Foto: Polrestabes Medan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda saat menyampaikan keterangan kepada wartawan, Minggu (6/11/2022). Foto: Polrestabes Medan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lima orang oknum polisi berpangkat Bripda ditahan di Propam Polda Sumut karena menganiaya perawat Rumah Sakit Bandung bernama Wanda.
ADVERTISEMENT
Berbagai saksi menanti mereka, mulai dari sanksi pidana hingga etik yang bisa berujung pada pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
Terkait sanksi pemecatan, Kapolrestabes Medan, Kombes Valentino mengatakan, prosesnya ditangani Propam Polda Sumut.
"Masalah kode etik akan ditangani Propam Polda Sumut," kata Valentino kepada kumparan, Rabu (9/11).
Sedangkan proses pidana dan status hukum kelima pelaku, Valentino belum bisa memberikan penjelasan.
Sementara Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, membenarkan kasus etik lima oknum polisi tersebut masih dalam proses.
"Prosesnya sedang berjalan di Propam," kata dia.
Hadi tidak merinci sudah sejauh mana proses itu. Namun dia memastikan lima polisi itu telah ditahan dan ditempatkan di sel khusus.
"Pemeriksaan dan proses terhadap oknum Polisi tersebut sudah dilakukan Propam Polda dan mereka ditempatkan di tempat khusus," ujar Hadi.
Bripda Tito salah seorang anggota Dit Samapta Polda Sumut yang diduga terlibat pemukulan perawat di RS Bandung, Medan. Foto: Dok. Istimewa

Awal Mula Kasus Kongkow di Kafe

ADVERTISEMENT
Kasus ini bermula saat pelaku Bripda T alias Tito dan 3 teman wanitanya, Ayu perawat RS Bandung, lalu DB dan IT yang merupakan seorang mahasiswi sedang nongkrong di sebuah kafe, Sabtu (5/11). Mereka minum alkohol di kafe hingga Minggu (6/11) dini hari.
Sekitar pukul 04.00 WIB, mereka memesan dua kamar di sebuah hotel. Karena IT dan Ayu mabuk, keduanya di tempatkan di kamar yang sama. Tujuannya, agar tidak membuat onar. Bripda T lalu mengunci keduanya dari luar.
Merasa tidak senang, Ayu menelepon sekuriti RS Bandung dan perawat bernama Wanda. Mereka lalu datang ke hotel tempat Ayu dan IT dikunci.
Suasana di RS Bandung di Kota Medan, pasca pengeroyokan perawat yang diduga dilakukan oknum polisi. Foto: Dok. Istimewa
Sempat terjadi cekcok antara Bripda T sekuriti RS Bandung dan Wanda. Saat berdebat, diduga Wanda dan sekuriti RS Bandung mengeluarkan kalimat yang menyinggung Bripda T. Mereka mengatakan Bripda T seorang sekuriti padahal Bripda T menjelaskan dirinya polisi.
ADVERTISEMENT
“Ada kata-kata dari seseorang sekuriti ataupun perawat RS Bandung mengatakan ke Bripda T 'samanya kita security, sama lah kita sekuriti',” ujar Hadi.
Perkataan itu yang memantik kemarahan Bripda T. Dia kemudian menghubungi 6 teman satu angkatannya dan seorang warga sipil. Mereka kemudian menyerang korban di RS Bandung hingga babak belur.