8 Fakta Ledakan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

29 Maret 2021 6:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Foto: Abriawan Abhe/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Foto: Abriawan Abhe/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi sasaran aksi teror bom bunuh diri pada Minggu (28/3). Peristiwa itu terjadi pukul 10.30 WITA.
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan, hingga pukul 18.00 WIB, tercatat 20 masyarakat mengalami luka dan sudah dirawat di berbagai rumah sakit. Namun jumlah korban diprediksi masih bisa bertambah.
"Sekitar 20 masyarakat dan petugas gereja mengalami luka sehingga mereka dirawat di berbagai rumah sakit. Mungkin jumlah korban masih bertambah kalau ditemukan orang yang melapor karena terluka akibat ledakan," kata Mahfud.
Eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu memastikan, aksi teror di Katedral Makassar tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. Ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak perlu panik menyikapi aksi teror itu.
Lantas apa saja yang sudah terungkap terkait dengan aksi teror bom di Gereja Katedral Makassar?
Berikut kumparan rangkum 8 fakta dari peristiwa itu:
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam (kedua kanan) memberikan keterangan kepada wartawan terkait ledakan bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO

Bom Katedral Makassar Diduga High Explosive

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam, langsung menuju ke Katedral tidak lama setelah ledakan terjadi. Ia menduga jenis bom yang digunakan oleh pelaku high explosive.
ADVERTISEMENT
"Diduga ya, high explosive, karena daya ledaknya cukup tinggi," kata Merdisyam.
Merdisyam menuturkan, dugaan bom bertipe high explosive dilihat dari tingkat kerusakan akibat ledakan bom.Tapi, semua indikator tengah diperiksa lebih jauh oleh tim Gegana.
"Kalau dilihat dari kerusakannya ya. Gereja tidak ada kerusakan berarti hanya di luar. Pintu gerbang dan beberapa kendaraan yang dekat ledakan tersebut," tutur dia.
Hasil analisis, sejumlah bagian gereja rusak. Misalnya pagar, kaca pecah, motor yang diduga dibawa pelaku rusak parah. Lalu, ada dua mobil yang mengalami kerusakan pada kaca yakni Nissan Almera dan Honda Mobilio yang terparkir di depan gereja.
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Foto: Abriawan Abhe/ANTARA FOTO

Pelaku Bom Bunuh Diri 2 Orang, Naik Motor Matic

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, dari pemeriksaan sementara, pelaku bom bunuh diri diduga dua orang.
ADVERTISEMENT
"2 orang berboncengan menggunakan kendaraan roda 2 jenis matic yang nopol DD 5984 ND ini. Diduga dinaiki oleh 2 orang kemudian terjadi ledakan di depan pintu gerbang gereja Katedral," kata Argo.
Argo menambahkan, pelaku akan memasuki pelataran dan pintu gereja katedral. Kala itu, memang tengah ada misa Palma, rangkaian ibadah Paskah.
"Melihat banyak yang keluar daripada gereja tidak full sesuai dengan prokes separuh dari jemaat yang hadir," ucap dia.
Lalu dua terduga pelaku akan masuk ke dalam gereja. Tapi, langkah mereka terhenti oleh sekuriti gereja.
"Saat itu terjadi ledakan," ungkap dia.
Polisi memang menemukan sejumlah bagian tubuh di sekitar gereja. Tapi, Argo belum bisa memastikan apakah bagian tubuh itu merupakan milik dua pelaku atau hanya satu orang saja.
Petugas mengangkat kantong jenazah berisi bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Foto: Indra Abriyanto/ANTARA FOTO

Saksi Ungkap Ada 3 Orang Kabur

Iwan, seorang sopir taksi online mengaku sempat parkir di depan Gereja Katedral sebelum ledakan terjadi. Ia melihat dua pesepeda motor yang semuanya berboncengan masuk ke dalam gereja. Artinya ada empat orang.
ADVERTISEMENT
Sepeda motor pertama sudah sampai di area pintu gereja. Lalu, ada yang turun dari kendaraan tersebut. Setelah itu, sepeda motor kedua datang. Tak selang berapa lama, ledakan terjadi.
"Itu ada dua motor, boncengan semua. Satu orang turun dan satu orang yang di atas motor yang meledakkan diri," ujar Iwan.
Setelah ledakan, orang yang turun dari sepeda motor langsung kabur. Termasuk pemotor lain yang diduga bagian dari kelompok teroris.
"Orang yang turun dari motor langsung lari masuk ke arah Hotel Santika. Sempat diburu oleh warga. Dan motor berboncengan juga yang satunya itu, kabur," tutur dia.
Terduga pelaku bom bunuh diri di katedral makassar. Foto: Dok. Istimewa

Wajah Diduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

ADVERTISEMENT
Tim Inafis Polda Sulawesi Selatan dan Densus 88 sudah mengumpulkan barang bukti termasuk bagian tubuh pelaku bom bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Dari foto yang diterima kumparan, pelaku merupakan seorang laki-laki dewasa. Kontur wajahnya memiliki kesan lebar dengan kulit agak putih, rambut panjang, dan alis mata tipis. Sedangkan giginya di bagian depan tidak rata, dan terdapat jenggot.
“(Jenis kelamin pelaku) laki-laki,” kata Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol E. Zulpan.
Namun, belum diketahui apakah pria itu satu-satunya pelaku yang tewas dalam kejadian itu. Sebab, polisi menduga ada 2 pelaku yang datang dengan berboncengan motor ada di gerbang gereja sebelum ledakan terjadi.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit datang ke lokasi ledakan bom di Katedral Makassar. Foto: Dok. Istimewa

Satu Identitas Pelaku Berinisial L

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, sekitar pukul 20.30 WITA.
"Saya langsung turun ke TKP di mana tadi pagi telah terjadi ledakan bom yang mengakibatkan dua pelaku meninggal dunia dan 19 jemaat luka," kata Sigit.
ADVERTISEMENT
Sigit menambahkan, dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak Uskup. Ia menyebut identitas pelaku sudah diketahui.
"Terkait identitas pelaku, inisial L. Yang bersangkutan merupakan (bagian) kelompok pelaku beberapa waktu lalu telah kita amankan. Kelompok ini terkait atau tergabung dengan kelompok yang pernah melaksanakan operasi di Jolo Filipina," ucap Sigit.
2 terduga pelaku bom katedral makassar. Foto: Dok. Istimewa

Dua Pelaku Bom Laki-laki dan Perempuan

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan menyebut, dua pelaku bom di gereja Katedral Makassar merupakan seorang pria dan laki-laki. Identitas laki-laki berinisial L.
"Laki-laki dan perempuan, Inisial L ini dipastikan laki-laki," kata Zulpan.
Hanya saja, terkait identitas perempuan, Zulpan belum mengetahuinya. Termasuk apakah keduanya merupakan suami istri atau bukan.
"Perempuan belum teridentifikasi karena tubuhnya parah. Terkait hubungan mereka, Densus sementara mendalami," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sempat beredar foto memperlihatkan dua pelaku sebelum melancarkan aksinya. Mereka menggunakan motor matic dengan nomor polisi DD 5984 MD.
Nampak seorang pria mengemudikan motor dan seorang perempuan menggunakan cadar hitam duduk di belakangnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit datang ke lokasi ledakan bom di Katedral Makassar. Foto: Dok. Istimewa

Pelaku Tergabung dalam Jaringan JAD dan Pernah Lakukan Operasi di Filipina

Sigit menjelaskan, L tergabung dengan jaringan JAD atau Jamaah Ansharut Daulah. Tercatat dia pernah melakukan aksi di Jolo, Filipina.
"Kelompok ini terkait atau tergabung dengan kelompok yang pernah melaksanakan operasi di Jolo, Filipina. Untuk inisial pelaku sudah kami dapatkan dan kita akan tindak lanjuti dengan pemeriksaan DNA untuk bisa dipertanggungjawabkan," kata Sigit.
Ilustrasi Bom Panci. Foto: Pixabay

Pelaku Pakai Bom Panci

Sigit, mengatakan pelaku menggunakan bom panci. Hal itu terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan di lokasi.
ADVERTISEMENT
"Ledakan yang terjadi adalah ledakan susait bom dengan menggunakan bom jenis bom panci," ucap Sigit.
"Terkait dengan pengungkapan, selalu kita lihat barang bukti dan lain-lain. Seperti penyelidikan atau penyidikan. Pengembangan akan terus dilakukan dan kita perintahkan tadi, jika mengetahui perencanaan maka segera amankan," jelas dia.