Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Ada 2 WNI di Pesawat Singapore Airlines yang Alami Turbulensi Ekstrem
22 Mei 2024 11:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Singapore Airlines merilis daftar kewarganegaraan 211 penumpang pesawat SQ321 rute London-Singapura yang mengalami turbulensi ekstrem di dekat Thailand pada Selasa (21/5). Hal itu disampaikan melalui Facebook resmi maskapai terkemuka itu, Rabu (22/5).
ADVERTISEMENT
Dari 211 penumpang itu, terdapat 2 warga negara Indonesia dalam pesawat jenis Boeing 777-300ER itu. Namun, daftar tersebut tak disertai nama penumpangnya.
"Penumpang tersebut berkewarganegaraan 56 orang asal Australia, 2 orang Kanada, 1 orang Jerman, 3 orang India, 2 orang Indonesia, 1 orang Islandia, 4 orang Irlandia, 1 orang Israel, 16 orang Malaysia, 2 orang Myanmar, 23 orang. dari Selandia Baru, 5 orang dari Filipina, 41 orang dari Singapura, 1 orang dari Korea Selatan, 2 orang dari Spanyol, 47 orang dari Inggris, dan 4 orang dari Amerika Serikat," tulis Singapore Airlines.
Belum diketahui kondisi 2 WNI itu, apakah menderita luka atau tidak, dan di mana posisinya saat ini. Yang jelas, 131 dari 211 penumpang pesawat SQ telah diterbangkan dari Bangkok ke Singapura pada Rabu pagi.
ADVERTISEMENT
Mereka yang diterbangkan ini adalah mereka yang bisa melakukan perjalanan. Sedangkan 76 penumpang yang tak bisa melakukan perjalanan karena terluka atau menunggui kerabatnya yang terluka, masih di Bangkok.
Informasi Sebelumnya
Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, memastikan tak ada WNI yang jadi korban dalam insiden itu.
"KBRI Bangkok telah berkoordinasi dengan otoritas setempat. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden turbulensi yang dialami pesawat Singapore Airlines," ucap Judha dalam keterangannya, Selasa (21/5).
Turbulensi ekstrem yang menimpa pesawat rute London-Singapura itu terjadi di Cekungan Irrawaddy, Mynmar, dekat Thailand, pada Selasa siang. Pilot memutuskan mengalihkan pendaratan di Bangkok pada pukul 15.45 WIB.
Singapura Airlines bekerja sama dengan otoritas terkait dalam penyelidikan kecelakaan. Akibat tragedi ini, seorang penumpang dari Inggris tewas akibat serangan jantung dan puluhan lainnya luka-luka.
ADVERTISEMENT