Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ada 87 Aduan Kasus Persekusi di Bulan Juni, 28 terkait Habib Rizieq
7 Juni 2017 16:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Koalisi Anti Persekusi telah membuka hotline Crisis Center untuk korban persekusi sejak Jumat (1/6) yang lalu. Baru 5 hari dibuka, sudah ada 87 laporan masuk terkait kasus persekusi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Anggota Koalisi Anti Persekusi yang juga merupakan anggota dari SAFEnet, Damar Juniarto, menuturkan dari 87 laporan terdapat 12 aduan yang diduga kuat sebagai persekusi, dan 7 aduan yang diduga sebagai awal dari tindakan persekusi.
"Rincian dari seluruhnya adalah 12 kasus dianggap penghinaan terhadap agama Islam, 30 kasus dianggap menghina ulama, 28 kasus dianggap menghina Rizieq Syihab, dan 8 kasus dianggap menghina FPI," kata Damar di kantor YLBHI, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (7/6).
Damar mengatakan, dibukanya hotline Crisis Centre ini sangat membantu untuk memupuk keberanian korban persekusi untuk melapor. Berdasarkan data yang disebutkan Damar, Koalisi Anti Persekusi telah menemukan sejumlah tindakan dan laporan terkait persekusi sejak awal tahun 2017, sebelum dibukanya hotline Crisis Center.
ADVERTISEMENT
"Januari terdapat 7 kasus, Februari terdapat 3 kasus, Maret terdapat 2 kasus, April terdapat 5 kasus, dan Mei terdapat 43 kasus. Secara tren ini naik dan ini tidak terjadi di satu tempat saja, tapi cukup luas (terjadi) di Indonesia," ungkapnya.
Koalisi Anti Persekusi, lanjut dia, masih terus meng-update jumlah aduan yang masuk selama ini.
Laporan terkait persekusi meningkat, pasca terbongkarnya kasus persekusi yang dialamatkan ke dr Fiera dan bocah Mario di Cipinang Muara. Pemerintah dan kepolisian merapatkan barisan untuk mencegah tindak persekusi merajalela.
Hotline Crisis Center bisa lewat telepon dan SMS ke nomor 081286938292, atau e-mail [email protected].
ADVERTISEMENT