Ada Skenario Prabowo-Puan, Golkar Konsisten Usung Airlangga di Pilpres 2024

28 Mei 2021 12:05 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Partai Golkar tidak terlalu menanggapi adanya kemungkinan Gerindra dan PDIP berkoalisi di Pilpres 2024. Termasuk munculnya skenario mengusung Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan hingga kini partainya tetap berpegang pada hasil Munas Golkar untuk mengusung Ketum Airlangga Hartarto sebagai capres.
"Jadi gini, ya. Pertama, sikap Partai Golkar adalah mencalonkan ketum sebagai capres di 2024," kata Dave, Jumat (28/5).
Dave menegaskan hasil Munas tak bisa diganti begitu saja. Sehingga sudah seharusnya Golkar tetap mengutamakan Airlangga sebagai capres ketimbang tokoh lainnya.
Putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Puan Maharanimenyambut kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
"Itu adalah keputusan Munas dan tidak bisa diganti seketika," tegasnya.
Meski demikian, soal pencapresan masih belum menjadi pembahasan utama Golkar. Sebab, mereka tengah disibukkan dengan pemulihan ekonomi Indonesia di tengah pandemi COVID-19.
"Kita juga sekarang ini masih fokus pada pemulihan ekonomi. Jadi pembahasan soal pilpres masih belum dalam agenda utamalah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Masih belum ada pembahasan spesifik akan berkoalisi dengan siapa dan lain-lain itu belum," imbuhnya.
Kepengurusan Golkar yang sekarang juga tengah difokuskan pada upaya konsolidasi hingga ke tingkat daerah. Persoalan pilpres, menurut mereka, masih terlalu dini.
"Kita, kan, masih konsolidasi terus karena masih banyak daerah-daerah tingkat dua yang proses Musda [Musyawarah daerah] juga pengkaderan di bawah menghadapi Pemilu 2024. Jadi kalau untuk koalisi dan lain-lain itu masih terlalu dini," pungkasnya.