news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Adu Gaya Kampanye Gibran-Teguh dan Bajo: Blusukan Virtual Box Vs Door to Door

30 September 2020 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampanye Cawalkot Solo Gibran-Teguh dan Bagyo-FX Supardjo. Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha dan Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kampanye Cawalkot Solo Gibran-Teguh dan Bagyo-FX Supardjo. Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha dan Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Rangkaian kampanye Pilkada 2020 telah dimulai. Jika bicara pilkada tahun ini, tak afdal jika tak melihat pertarungan di Pilwalkot Solo.
ADVERTISEMENT
Pilwalkot Solo mempertemukan dua paslon yang begitu berbeda latar belakang. Paslon nomor urut 1 adalah anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, dan Teguh Prakosa. Gibran merupakan pengusaha yang sudah malang melintang di dunia bisnis, sedangkan Teguh berpengalaman politik di DPRD Surakarta.
Pasangan Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo (Bajo) di Pilwalkot Solo. Foto: kumparan
Sementara paslon nomor urut 2 adalah Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) dari jalur independen. Bagyo berlatar belakang seorang penjahit dan Supardjo merupakan seorang Ketua RW. Bisa dibilang, mereka adalah warga biasa.
Untuk urusan kampanye, kedua paslon ini juga memiliki gaya yang berbeda. Di tengah pandemi virus corona, mereka dituntut untuk berkampanye dengan tetap disiplin protokol kesehatan.
Seperti apa gaya kampanye Gibran-Teguh dan Bajo? Berikut kumparan rangkum.

Gibran-Teguh Blusukan ke Kampung dengan Boks Virtual

Warga berbincang dengan Calon Wali Kota Solo dari Partai PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka melalui "virtual box" saat Kampanye Blusukan Online di kampung Dawung, Serengan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (27/9). Foto: Dok. Istimewa
Kampanye hari pertama telah dimulai pada Sabtu (26/9) kemarin. Sejak hari pertama, pasangan ini bersama tim pemenangannya sudah sibuk blusukan keliling kampung.
ADVERTISEMENT
Uniknya, Gibran blusukan dengan memanfaatkan boks online dengan layar besar dan memanfaatkan aplikasi Zoom untuk bisa berinteraksi langsung dengan warga.
Boks ini bisa berpindah-pindah dari satu rumah warga ke rumah lainnya dan dibawa keliling oleh relawan Gibran-Teguh. Warga yang ingin berinteraksi langsung dengan Gibran bisa berbicara langsung dengan bapak dua anak itu ke layar.
"Saya berkampanye blusukan online dilakukan karena masih kondisi pandemi. Jadi kita bisa terhindar dari kerumunan, demi mewujudkan Pemilune Slamet, Wargane Iso Ngeliwet (pilkada selamat, warga bisa makan)," ungkap Gibran.
Warga berbincang dengan Calon Wali Kota Solo dari Partai PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka melalui "virtual box" saat Kampanye Blusukan Online di kampung Dawung, Serengan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (27/9). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
Selama berinteraksi dengan warga, Gibran mengaku sudah mencatat semua keluhan yang disampaikan kepadanya. Ia juga menerima masukan dari warga terkait penanganan ekonomi di tengah pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa alasan Gibran menggunakan boks online kampanye untuk kampanyenya?
"Ini teknologi baru dan efektif dalam blusukan online sebagai terobosan supaya tidak terjadi kerumunan massa. Karena jika blusukan seperti sebelumnya, dikhawatirkan massa tidak terkendali ingin bertemu," cerita Gibran, dikutip Bengawan News --partner 1001 media kumparan.
Hari pertama kampaye, cawalkot Solo Gibran Rakabuming kampanye pakai virtual box online. Foto: kumparan
Blusukan online itu juga disiarkan melalui akun official Facebook milik Gibran Rakabuming. Rencananya, timnya akan kembali menambah boks online ini sehingga bisa lebih banyak menjangkau lokasi-lokasi kampanye.
Namun, dalam beberapa kesempatan, kampanye virtual ini tak diikuti oleh Teguh. Gibran menjelaskan, ia membagi tugas dengan Teguh agar semua wilayah bisa tersentuh. Teguh disebut lebih banyak blusukan offline, sehingga diharapkan bisa mengurangi kerumunan.
"Biasanya saya ke mana, Pak Teguh ke mana gitu. Pak Teguh banyak offline ya itu," ungkap Gibran.
ADVERTISEMENT

Pasangan Bajo Kampanye Door to Door dan Bertemu Tokoh Agama

Kampanye door to door Bagyo-Supardjo. Foto: Dok. Istimewa
Pasangan Bajo mengakui dana mereka memang lebih terbatas, tetapi bukan berarti mereka tak bisa kampanye. Metode kampanye Bajo juga masih lebih banyak offline dan terjun langsung ke masyarakat.
Bagyo mengungkapkan pihaknya akan memanfaatkan juru kampanye untuk door to door menyapa warga. Juru kampanyenya pun diambil dari komunitas-komunitas warga setempat, seperti tukang batu, kepala wedangan, dan lainnya.
"Dana kami terbatas, kita bisa punya Pak RT/RW untuk bisa membantu. Dengan door to door kita juga punya chemistry dengan masyarakat," ujar Bagyo.
Bagyo dan Supardjo juga saling membagi tugas kampanye. Jika Bagyo lebih fokus ke tokoh-tokoh masyarakat dan budayawan, maka Supardjo lebih ke tokoh-tokoh agama dan kejawen.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Tugas saya untuk mengkoordinir tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh kejawen. Yang jelas itu, kami koordinasi dan kami sowani para tokoh tersebut satu-persatu yang sudah kita mulai sejak kemarin," jelas Supardjo.
"Kalau Pak Bagyo biasanya mengkondisikan para budayawan, juga mungkin tokoh-tokoh masyarakat yang dikoordinasi, di-sowani, dimintai doa, dan dukungan," imbuhnya.
Namun, bukan berarti pasangan ini tak memiliki cara untuk berkampanye secara virtual seperti Gibran-Teguh. Pasangan Bajo juga menyiapkan konten-konten kreatif untuk persiapan kampanye online, mulai dari film pendek hingga gerak senam dan lagu kreatif.
Cawalkot Solo, Bagyo Wahyono. Foto: Dok. Istimewa
"Saat ini kita mencoba membuat film-film pendek yang menyentuh sisi kerakyatan, sisi humanis, dan gotong-royong. Memperkenalkan militansi Tikus Piti yang erat dengan kegotong-royongan," kata Ketua Tim Kreatif Bajo, Anggoro Aryo Piti.
ADVERTISEMENT
Anggoro mengungkapkan, konten-konten kreatif Bajo ini akan dipasang di sejumlah videotron di Kota Solo.
"Kita memperkaya konten dulu menggodog kontennya, yang nantinya akan kita pasang di videotron. Dengan segala keterbatasan kami, dengan apa yang kita mampu, kita usahakan untuk menjadi konten-konten yang nantinya juga bisa dilihat di YouTube, Instagram, dan juga Facebook," tutur dia.
FX Supardjo temui tokoh agama di Solo. Foto: Dok. Istimewa
Selain itu, pada Selasa (29/9) kemarin, Supardjo juga bertemu dengan sejumlah tokoh agama di Solo dengan mengunjungi Gereja Santo Paulus Kleco dan tokoh agama Buddha.
Di Gereja Santo Paulus Kleco, Supardjo menemui Romo Paroki Emanuel Nuwa. Dalam kesempatan itu juga, ia memohon doa restu untuk bisa memenangkan Pilwalkot Solo.
"Saya salah satu jemaat Gereja Santo Paulus Kleco Emanuel Nuwa. Jadi wajar kalau minta restu pada Romo Paroki," tutup dia.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona