Agum Gumelar soal People Power: Tak Mungkin Terjadi, 70% Rakyat Puas

10 Mei 2019 17:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agum Gumelar Foto: Iqra Ardini/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Agum Gumelar Foto: Iqra Ardini/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Wantimpres Agum Gumelar merespons terkait people power yang digaungkan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Eggi Sudjana. Menurutnya, people power tidak akan terjadi karena sebagian besar masyarakat puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Kita lihat sekarang ini dong, Pak Jokowi ini presiden dengan pemerintahannya, di mata masyarakat kita, 70 persen lebih puas dengan apa yang dikerjakan," kata Agum di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (10/5).
"Jadi tidak mungkin bisa dilakukan tindakan, langkah-langkah yang sifatnya begitu. People power adalah suatu ungkapan perasaan tidak puas dari mayoritas rakyat terhadap rezim yang berkuasa," timpalnya.
Menurutnya, people power akan terjadi jika mayoritas masyarakat merasa tidak puas dengan pemerintahan saat ini. Ia mencontohkan peristiwa 1998 yang menyebabkan rezim orde baru jatuh.
"Katakanlah waktu 98, mayoritas rakyat tidak puas dengan situasi dan kondisi yang ada saat itu. Maka, muncullah yang tadinya hanya riak-riak, kemudian terjadi krisis moneter, krisis multidimensi, riak-riak ini berubah menjadi gelombang, ada pemicunya," jelas Agum.
ADVERTISEMENT
Di lain sisi, menurutnya jika TNI dan Polri solid maka dipastikan tidak terjadi hal yang dikhawatirkan masyarakat. Oleh karena itu, dia menyebut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto maupun Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian harus bekerja sama memastikan seluruh anggotanya solid.
"Sebesar apapun ancaman terhadap negeri ini, selama TNI-Polri solid, tidak akan mampu menggoyang kita. Di sinilah perlu upaya agar Panglima TNI dengan Kapolri terus bersinergi sampai ke tingkat paling bawah," jelasnya.
Ia meminta agar masyarakat tak perlu khawatir akan munculnya gerakan people power. Sebab people power hanya akan terjadi jika mayoritas masyarakat sudah merasa tidak puas dengan pemerintahan yang ada.
"Jadi masyarakat sudahlah, tidak usah khawatir. Selama TNI-Polri solid dan itu dilakukan oleh sekelompok (orang) saja. Kalau people power itu harus 80 persen lebih rakyat tidak puas, harus begitu. Ini enggak, ini jauh, ini sebatas ekspresi ketidakpuasan," kata Agum.
ADVERTISEMENT