Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Politisi senior Partai Golkar , Agun Gunadjar Sudarsa, resmi maju sebagai calon ketua umum Golkar. Agun menyerahkan formulir pendaftaran dan berkas pencalonan ke Kantor DPP Golkar, Senin (2/12).
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, keputusannya untuk maju sebagai ketua umum berdasarkan pengalamannya pada tahun 2014 lalu. Kala itu dia bersama beberapa kader Golkar lain termasuk Airlangga Hartarto menggaungkan wacana regenerasi Golkar dan Munas yang demokratis.
"Semangatnya adalah membangun demokrasi partai untuk kiranya Munas ke-9 pada waktu itu untuk dilakukan secara demokratis dengan tidak menghalangi siapa pun yang ingin maju jadi ketum," kata Agun di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Agun mengungkapkan, visinya sebagai calon ketua umum adalah menjadikan Golkar sebagai pemenang pemilu dengan mengusung idealisme, bukan pragmatisme dalam hal ini politik uang.
Namun, Agun mempersoalkan syarat dukungan tertulis 30 persen dari pemilik suara untuk calon ketua umum. Menurutnya, persyaratan tersebut sudah pasti menjadi batu sandungan maju di Munas.
ADVERTISEMENT
"Persyaratan 30 persen itu adalah batu sandungan bagi saya dan tidak mungkin saya bisa menjalankan itu semua. Karena dukungan secara tertulis, tidak mungkin hari ini (membuat) dukungan surat tertulis itu. Tidak akan mampu menghadirkan 190 suara dengan cara tertulis," kata Agun.
Ia mengaku optimis memenangkan pemilihan Ketum Golkar , dengan catatan tidak ada persyaratan yang menyulitkan sejumlah calon ketua umum. Salah satunya dukungan 30 persen dari pemilik suara secara tertulis.
"Saya yakin masih bisa bersaing kalau menggunakan cara-cara yang fair. Lakukan 30 persen itu di bilik suara dengan cara umum langsung, bebas, rahasia, jujur, dan adil," pungkasnya.
Hingga saat ini sudah ada tujuh kader Golkar yang telah mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum. Mereka adalah Ali Yahya, Ridwan Hisjam, Bambang Soesatyo, Indra Cahya Utomo, Derek Loupatty, Ahmad Anama, dan Agun Gunadjar.
ADVERTISEMENT