Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam keterangannya di MK, Marsudi mengatakan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) bukan sumber untuk menetapkan hasil rekapitulasi hasil Pilpres 2019.
Sumber rekapitulasi, kata Marsudi, tetaplah rekapitulasi berjenjang secara manual yang dilakukan KPU.
"Situng tidak dirancang untuk sistem penghitungan suara, tapi Situng untuk sarana transparansi kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa melakaukan fungsi kontrol suara," ujar Marsudi di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (20/6).
Marsudi mengatakan, keterbukaan informasi diperlukan agar kontribusi dan partisipasi masyarakat ikut mengawal suara.
Kesalahan di Situng, kata merupakan hal yang wajar. Sebab ada kemungkinan terjadinya human error saat operator memasukkan angka-angka.
"Apabila terjadi perbedaan atau kesalahan (di Situng). C1 dikoreksinya enggak di situ (Situng), tapi pada perolehan berjenjang. Jadi saat diberjenjang sudah dikoreksi, di Situng enggak dikoreksi," katanya.
ADVERTISEMENT
Marsudi menambahkan, kesalahan di Situng tidak hanya menguntungkan paslon 01, tetapi juga paslon 02. Perbedaan yang ada di Situng dan situs lain seperti Kawal Pemilu, kata Marsudi, juga hanya ratusan TPS.
"Pada 25 April ini masalahnya masih ribuan. Tapi pada 10 Juni kemarin 01 hanya (kesalahan di) 233 (TPS) dan melibatkan 12.839 suara. 02 itu kesalahan entry di 400 TPS melibatkan 14.990 (suara)," tutupnya.