news-card-video
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Ahli UGM Soal Pernyataan Naturalisasi Pemain Bola ala Ahmad Dhani: Misoginis

7 Maret 2025 14:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dosen Fakultas Filsafat UGM Dr Hastanti Widy Nugroho. Foto: Dok. Filsafat UGM
zoom-in-whitePerbesar
Dosen Fakultas Filsafat UGM Dr Hastanti Widy Nugroho. Foto: Dok. Filsafat UGM
ADVERTISEMENT
Dosen Fakultas Filsafat UGM Dr Hastanti Widy Nugroho menyoroti pernyataan Anggota Komisi X DPR RI, Ahmad Dhani, dalam rapat kerja bahas naturalisasi Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James di Gedung DPR RI, Rabu (5/3).
ADVERTISEMENT
Saat itu Dhani memberikan ide ekstrem yakni menaturalisasi eks pemain hebat dan menjodohkan dengan wanita Indonesia.
Widy yang merupakan pakar bidang feminisme mengatakan pernyataan Dhani adalah kesalahpahaman konsep naturalisasi dan pemikiran patriarkis yang diskriminatif terhadap perempuan.
"Urusan pernikahan dia bisa memberikan statement seperti itu. Ini kalau dalam feminisme disebut sebagai misoginis, yaitu kebencian, penghinaan, dan prasangka terhadap perempuan," kata Widy dalam keterangannya, Jumat (7/3).
"Perempuan di sini dipahami hanya sebatas urusan dapur, sumur, dan kasur, atau dalam bahasa biologinya, memahami perempuan sebatas urusan reproduksi. Urusan poligami juga tahu-tahu dibawa ke urusan sepak bola, kan aneh itu," tuturnya.
Lebih disayangkan lagi, pernyataan ini keluar dari anggota legislatif. Sosok yang punya pengaruh dan posisi yang penting di Indonesia.
Musisi sekaligus anggota DPR Ahmad Dhani memberikan keterangan pers terkait putusan pengadilan Ari Bias dengan Agnez Mo di Istana Al Barat, Cipete, Jakarta, Senin, (17/2/2025). Foto: Agus Apriyanto
Widy yang sehari-hari mengampu mata kuliah feminisme ini prihatin dengan mentalitas dan kualitas yang ditunjukkan Dhani yang tampak memiliki pemahaman minim soal hak perempuan.
ADVERTISEMENT
"Kalau disebut out of the box, yang jadi pertanyaan ini box yang mana? Bisa dibayangkan betapa parahnya masyarakat patriarki berkuasa dengan model seperti ini," katanya.
"Jika orang seperti ini menjadi anggota dewan lalu dia memiliki pengikut dan kesempatan untuk mengampanyekan terus menerus nilai patriarkis ini, maka nasib perempuan Indonesia tidak bisa diharapkan lagi," tegasnya.
Dosen Fakultas Filsafat UGM Dr Hastanti Widy Nugroho. Foto: Dok. Filsafat UGM
Widy bilang Ahmad Dhani juga gagal memahami konsep nasionalisme. Dijelaskan Widy proses naturalisasi bukan sebuah proyek reproduksi, yaitu mendatangkan orang asing untuk menghasilkan keturunan.
"Ketika seseorang memilih kewarganegaraan tertentu, hal itu seharusnya dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air leluhurnya atau tempat di mana dia berada," katanya.