Ahli Wabah UI: Pilkada Lebih Berpotensi Tingkatkan Kasus Corona Dibanding Liga 1

30 September 2020 10:06 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pandu Riono. Foto: Dok. Pandu Riono
zoom-in-whitePerbesar
Pandu Riono. Foto: Dok. Pandu Riono
ADVERTISEMENT
Liga 1 tak diizinkan bergulir pada Oktober ini oleh Polri. Alasannya, pandemi corona di sebagian wilayah Indonesia masih berbahaya.
ADVERTISEMENT
Namun, publik banyak yang bertanya-tanya. Bukankah protokol kesehatan sudah dibuat sangat ketat, berkoordinasi dengan Satgas COVID-19. Terlebih pertandingan lanjutan Liga 1 dihelat tanpa penonton.
Tak sedikit yang membandingkan antara ditundanya Liga 1 dan tetap berlangsungnya Pilkada 2020. Padahal ada potensi keramaian saat kampanye dan sebagainya, sejumlah pelanggaran pun telah terjadi.
Jubir Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito pun sangat kecewa dengan pelanggaran saat kampanye pilkada. Padahal seharusnya semua berkomitmen untuk mentaati protokol corona.
"Satgas COVID-19 sangat prihatin dan kecewa dengan masih ditemukannya paslon yang menggelar kampanye yang menimbulkan kerumunan dan tak mematuhi protokol kesehatan," kata Wiku di Istana Kepresidenan, Selasa (29/9).
Sejumlah maskot klub sepak bola nasional mengikuti pembukaan kompetisi Sepak Bola Liga 1 Indonesia 2020 di Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Ahli wabah Universitas Indonesia Pandu Riono telah berkali-kali mengkritik masih berjalannya pilkada di tengah meningkatnya kasus corona. Menurutnya, ancaman pilkada lebih tinggi dari berjalannya kembali Liga I.
ADVERTISEMENT
"Ancaman beda banget, pilkada lebih berpotensial peningkatan kasus," tutur Pandu kepada kumparan, Rabu (30/9).
Menurut Pandu, Liga I berjalan dengan SOP yang lebih ketat dan telah dibicarakan sejak lama mengenai protokol kesehatannya. Potensi kerumunan, adanya tes swab rutin, venue di tempat yang kasusnya relatif rendah, hingga tak ada penonton.
"Ya kalau pilkada boleh seharusnya liga bisa kan," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polri tidak mengizinkan digelarnya kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Padahal, Liga 1 dijadwalkan akan bergulir pada 1 Oktober mendatang.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono memberikan penjelasan.
"Terkait Liga Indonesia Baru 1 dan 2 yang akan dilaksanakan mulai tanggal 1 Oktober 2020, Polri tidak mengeluarkan izin keramaian dengan pertimbangan situasi pandemi COVID-19 kan masih terus meningkat, jumlah masyarakat yang terinfeksi juga masih banyak," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Polri sudah mengeluarkan maklumat dan penegasan tidak akan keluarkan izin keramaian di semua tingkatan," lanjutnya.
Akibat hal ini, Liga 1 pun resmi ditunda (lagi).